Jumat, 27 Mei 2011

Yesus Bukanlah Tuhan Tetapi Beliau Adalah Utusan Tuhan


Sering orang-orang Kristen/Nasrani mengajak ummat Islam masuk ke agama mereka agar menyembah Yesus jadi Tuhan mereka. Brosur-brosur mereka bagikan. Bahkan ke website-website Islam pun mereka masuk dengan komentar yang meski memakai ayat-ayat Al Qur’an yang mereka rubah-rubah maknanya, akhirnya ujung-ujungnya mengajak ummat Islam untuk menyembah manusia Yesus yang mereka jadikan sebagai Tuhan.


Dalam Al Qur’an, Allah sudah menjelaskan bahwa Isa/Yesus bukan Tuhan. Hanya manusia biasa. Hamba Allah yang dijadikan Nabi. Lihatlah ayat di bawah:

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah yang diciptakan dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan dengan tiupan roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “Tuhan itu tiga”, berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.” [An Nisaa’ 171]
Allah sudah memerintahkan Ahli Kitab untuk berhenti jadi musyrik dengan menyembah 3 Tuhan di antaranya Isa sebagai Tuhan. Isa adalah anak dari Siti Maryam. Isa adalah rasul/utusan Allah sebagaimana Nabi Muhammad.
Sering kaum Nasrani berdalih dengan ditiupnya roh dari Allah, berarti Isa adalah Allah. Padahal semua manusia termasuk Adam dan kita mempunyai roh yang diciptakan Allah:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh ciptaanKu; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.” [Shaad 71-72]
Lihat ayat di bawah yang menjelaskan bahwa Allah menciptakan semua manusia dengan tiupan roh dariNya:
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” [As Sajdah 7-9]
Itu bukan berarti semua manusia adalah Tuhan. Tapi semua mendapat roh yang merupakan ciptaan Allah. Milik Allah. Oleh karena itulah ummat Islam ketika terjadi bencana mengucapkan Inna Lillah. Sesungguhnya kita semua milik Allah.
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” [Al Baqarah 156]
Lihat bagaimana Nabi Isa mengajak manusia untuk bertakwa kepada Allah:
“(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: “Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?.” Isa menjawab: “Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman.” [Al Maa-idah 112]
Nabi Isa sekali-kali tidak pernah meminta/menyuruh manusia untuk menyembahnya sebagai Tuhan. Itu jalan yang sesat.
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” [Al Maa-idah 116]
Nabi Isa adalah utusan Allah yang membenarkan kitab Taurat dan mendapat kitab Injil:
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” [Al Maa-idah 46]
Di Matius 15:24 dan Matius 10:40 Yesus mengakui cuma sebagai utusan Tuhan:
“Jawab Yesus : “aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari Umat Israel.” (Matius 15:24)
“Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku.” (Matius 10:40)
Yesus menyuruh hanya menyembah kepada Allah. Bukan dirinya:
“Maka berkatalah Yesus kepadanya :”Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau berbakti!”. (Matius 4:10).
Orang yang berkata bahwa Isa/Yesus adalah Allah, maka sesungguhnya dia kafir:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” [Al Maa-idah 72]
Jika kita belajar Sifat 20 Allah, maka kita akan tahu sifat-sifat Allah yang tidak akan bisa dimiliki oleh manusia biasa. Yaitu Allah itu Qidam (Terdahulu). Allah itu Maha Awal. Telah ada sebelum bumi, matahari, dan langit ada. Tidak mungkin Allah itu kemudian seperti Nabi Isa yang dilahirkan oleh Siti Maryam pada tahun 0 Masehi. Tidak mungkin Tuhan yang Maha Pencipta didahului oleh ciptaannya seperti Siti Maryam yang jadi ibu Nabi Isa, Musa, Ibrahim, Adam, Bumi, Matahari, dan sebagainya.
Allah juga bersifat Baqa’ atau kekal. Tidak mungkin Allah itu mati sebagaimana Yesus yang mati disalib. Allah juga berbeda dengan makhluknya (Mukhollafatuhu lil Hawadits). Tidak mungkin Allah terlahir sebagai bayi yang menyusui, menangis, pipis, buang air besar, dan sebagainya. Bagi yang ingin mempelajari lebih jauh Sifat 20 Allah ini silahkan klik:
http://media-islam.or.id/2009/11/08/sifat-20-allah-yang-penting-dan-wajib-kita-ketahui
Sebetulnya ucapan Yesus saat disalib yang mengatakan “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? sudah merupakan bukti nyata bahwa Yesus bukan Tuhan/Allah:
“Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)?
Kalau kita berpikir dengan akal sehat, tidak mungkin Tuhan/Allah mengucapkan kalimat “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Dalam Al Qur’an dijelaskan Allah bukanlah orang yang hina yang perlu penolong:
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. “ [Al Israa’:111]
Silsilah Yesus Kristus
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya …. Yakub memperanak Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kritus …… (Matius 1 : 1 …… dst).
Tuhan tidak mungkin punya silsilah atau orang-tua dan nenek moyang. Silsilah di atas merupakan bukti kuat Yesus bukan Tuhan.
Kelahiran Yesus Kristus
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1 : 21).
“(Jibril) berkata, “Aku hanyalah utusan Tuhan-mu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.” (Qs 19 Maryam 19).
Tuhan tidak mungkin dilahirkan oleh seorang manusia. Ayat di atas merupakan bukti Yesus bukan Tuhan.
Dalam Al Qur’an dijelaskan Allah itu tidak beranak dan tidak pula diperanakan/dilahirkan:
“Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan” [Al Ikhlas 3]
Yesus berpuasa dan merasa lapar
“Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.” (Matius 4:2).
Tuhan tidak mungkin merasa lapar/haus.
Yesus tidak tahu hari kiamat:
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun tahu , malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Matius 24:36)
Tidak mungkin Tuhan tidak tahu hari kiamat. Jadi Yesus bukan Tuhan.
Yesus pergi berdoa di Getsmani:
“Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsmani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah disini sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.” (Matius 26:36)
Allah itu tempat kita berdoa. Jadi bukan Tuhan yang berdoa/meminta.
Anak Manusia, diolok-olok, diludahi dan dibunuh:
“Kata-Nya : “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, (34) dan Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari ia akan bangkit.” (Markus 10:33-34).
Menurut ajaran Islam, Tuhan adalah Maha Perkasa dan Maha Kuat. Tidak mungkin Tuhan bisa diludahi dan dibunuh oleh manusia.
“Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” [Faathir:16-17]
Yesus lapar, tidak tahu musim dan mengutuk pohon ara:
“Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat sesuatu dari pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu :”Jangan lagi seorang pun memakan buahmu selama-lamanya?” Dan murid-muridnya pun mendengarnya.” (Markus 11:1214).
Jika Yesus Tuhan, tentulah dia tidak akan merasa lapar. Dia juga tentu tahu bahwa pohon ara tersebut belum berbuah karena belum musimnya. Dia bisa menciptakan makanan jika dia Tuhan. Tapi tidak. Karena dia bukan Tuhan, maka itulah yang terjadi: Lapar dan tak tahu kalau pohon tersebut belum berbuah.
Dalam Islam, disebut bahwa Allah itu Maha Tahu. Bahkan tak ada sehelai daun pun yang jatuh ke bumi tanpa diketahuiNya:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]
Nabi Isa itu tak lebih dari pada seorang rasul sebagaimana rasul-rasul terdahulu (Musa, Ibrahim, Daud, dan sebagainya). Nabi Isa dan ibunya makan makanan biasa sebagaimana manusia lainnya:
“Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).” [Al Maa-idah 75]
“Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti kekuasaan Allah untuk Bani lsrail” [Az Zukhruf 59]
“Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi” [Maryam 30]
Terkadang kaum Nasrani memelintir makna ayat di bawah untuk meyakinkan ummat Islam bahwa Yesus itu Tuhan. Padahal ayat di bawah menegaskan Isa itu anak Maryam. Isa itu termasuk ORANG-ORANG yang dekat dengan Allah sebagaimana para Nabi-nabi lainnya:
“Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan dengan kalimat yang datang daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” [Ali ‘Imran 45]
Kadang orang Nasrani menganggap Isa sebagai Tuhan karena dia lahir tanpa ayah. Cuma punya ibu saja. Padahal Nabi Adam lebih hebat lagi. Lahir tanpa ayah dan ibu. Toh meski proses penciptaan Adam lebih sulit, bukan berarti Adam itu Tuhan:
“Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi AllAh, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.” [Ali ‘Imran 59]
“Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.” [Maryam 35]
Penciptaan Nabi Isa tidak beda jauh dengan penciptaan Nabi Adam.
Kaum Yahudi dan Nasrani menganggap Isa/Yesus mati disalib. Padahal Allah menyelamatkan Nabi Isa. Allah merubah murid Nabi Isa yang berkhianat Yahudza (Yudas Iskariot), menjadi seperti Nabi Isa rupanya. Sehingga akhirnya Yahudza yang dikira Isa itulah yang disalib dan dibunuh oleh tentara Romawi:
“Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.” [An Nisaa’ 157]
Zaman dulu mungkin orang-orang mengatakan tidak mungkin merubah wajah orang. Tapi dengan operasi plastik atau face off, hal itu sekarang bisa dilakukan. Bagi Allah yang Maha Kuasa, itu lebih mudah lagi dan cepat tidak terkira.
Lihat ayat Al Qur’an di bawah. Dijelaskan bahwa Isa ANAK Maryam berkata bahwa dia adalah utusan Allah dan memberi tahu bahwa akan ada rasul yang bernama Muhammad:
“Dan ingatlah ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” [Ash Shaff 6]
Jadi jika ummat Nasrani percaya kepada Yesus, harusnya mereka percaya kata-kata Nabi Isa di atas yang menjelaskan bahwa Nabi Isa hanya manusia biasa yang jadi rasul. Bukan Tuhan. Dan mereka harus percaya kepada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
Sebetulnya dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]
Yesus berikan kesaksian bahwa Tuhan itu Esa
“Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal menjawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada mereka itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum apakah yang paling utama?” Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” (Markus 12:28-29).
Sebagai ummat Islam, kita wajib bersyahadah “Asyhadu al laa ilaaha illallah. Wa asyhadu anna muhammadar rasulullah” Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan tentang keEsaan Tuhan:
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4] 



Allah Maha Tahu Tentunya

Sumber:
http://media-islam.or.id/2010/10/27/bukti-isa-atau-yesus-hanya-manusia-bukan-tuhanallah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...