Tampilkan postingan dengan label Ajaran Yesus VS Paulus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ajaran Yesus VS Paulus. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Mei 2011

Dosa Paulus Sang Pendusta Terhadap Yesus

Aku memuji Allah yang telah memberikah hidayah kepadaku terhadap Islam setelah aku hidup sekitar 40 (empat puluh) tahun dalam kesyirikan agama Kristen. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, serta penutup para nabi, dan penghulu seluruh Rasul, dan aku bersaksi bahwa al-Masih, Isa putra Maryam (yang dipanggil dengan sebutan Yesus) adalah hamba Allah, dan Rasul-Nya kepada Bani Isarail.
Paulus Peletak Batu Pertama


Di antara perkara paling mengherankan yang ada di dalam al-Kitab milik umat kristiani adalah Surat-Surat Paulus yang dijadikan oleh setiap sekte Kristen sebagai alasan agar bisa berbeda dari sekte yang lain, dan bisa mengkafirkan serta memeranginya. Hal itu dikarenakan di dalam surat tersebut terdapat perkataan-perkataan yang tidak stabil dan bertentangan.

Saya katakan kepada orang-orang Kristen, bahwa surat-surat tersebut adalah penyebab kesesatan dan penyelewengan mereka dari agama yang asli (agama Nabi Isa/Yesus) kepada agama Kristen yang dibuat oleh Paulus untuk mereka. Yang demikian itu adalah berdasarkan pengakuan kitab Bibel mereka sendiri.


Setelah saya meneliti surat-surat tersebut, saya mendapatkan bahwa apa yang dikatakan oleh orang-orang Kristen sekarang tentang penyembahan mereka kepada al-Masih ternyata Paulus maupun para penulis Injil tidak pernah lancang mengatakannya, seperti:


Paulus tidak pernah sama sekali menyebutkan bahwa al-Masih (Yesus) adalah Allah, bahkan dia selalu menjadikannya sebagai Tuhan setelah Allah (Tuhan Bapak).
Paulus tidak pernah menyebut sama sekali bahwa Allah dan al-Masih (Yesus) adalah satu.

Paulus tidak pernah menyebut bahwa al-Masih (Yesus) sejajar dengan Allah dalam dzat.

Paulus tidak pernah sama sekali menyebut lafazh Tsaluts (Tiga serangkai): Allah (Tuhan Bapak), Yesus (Tuhan Anak), dan Roh Kudus, bersama-sama, atau bahkan lafazh Tatslits (trinitas).

Seluruh surat Paulus mengakui bahwa Allah (Tuhan Bapak) adalah Yang Maha Besar, Yang Maha Utama, Sang Pencipta, Sang Pemberi Anugerah, Pelaku, Yang Maha Kuasa dan seterusnya. Dan setelahnya datang al-Masih (Yesus, Tuhan Anak) sebagai obyek penderita dan yang selalu mengambil dari Tuhan Bapak.


Paulus atau selainnya dari para murid tidak menyebutkan keyakinan kristiani tentang Bunda Maria (Maryam), karena mereka menjadikannya sebagai ibu bagi sesembahan atau Tuhan mereka dan menyebutnya Oum El Nour (Bunda Cahaya) sebagai isyarat kepada keyakinan ini. Dan “Cahaya” yang mereka maksud adalah Allah. Paulus telah meletakkan batu pertama bagi pondasi agama Kristen, yang kemudian para Pastur dan Pendeta membangun puluhan bangunan di atas batu pondasi tersebut.


Kisah Kehidupan Paulus:


Sebagaimana telah disebutkan kisahnya pada Bibel, yaitu pada Kisah Para Rasul (yang mereka maksud dengan istilah para Rasul adalah murid-murid Yesus), dimana dikisahkan dalam Kisah Para Rasul (9) bahwa Paulus yang nama aslinya adalah Saulus (Saul), dulunya adalah seorang tentara Yahudi fanatik yang memerangi dan membantai orang-orang yang beriman dengan risalah al-Masih (Yesus), dan hal itu terjadi beberapa tahun setelah kenaikan al-Masih.

Kemudian dia mengambil dari Kepala para imam Yahudi di Yerusalem kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik (Damaskus) agar mereka membantunya dalam menangkap setiap orang Kristen yang lari ke Damsyik. Kisah pelarian orang-orang Nasrani yang lari ke Damsyik tersebut tidak disebutkan kecuali oleh Injil Barnabas. Perhatikanlah, bahwa Yahudi kala itu berada di bawah penjajahan Romawi, lalu darimana kepala para Imam mereka, atau Paulus mendapatkan kekuasaan ini?! Di tengah perjalanan menuju Damsyik, memancarlah cahaya yang mengelilingi Paulus dan pasukannya; yaitu cahaya dari langit, lalu dia pun rebah ke tanah dan mendengar suara Yesus yang mengajaknya kepada iman. Kisah ini disebutkan dalam kitab Kisah Para Rasul yang sama hingga tiga kali, dan ketiganya adalah kisah yang kacau;


Kisah pertama; yaitu Kisah Para Rasul (9: 1-9) disebutkan bahwa orang-orang yang bersama dengan Saulus (Paulus) berdiri diam mendengarkan suara tersebut dan tidak melihat sesuatu pun[1]. Suara itu memerintahkan untuk masuk Damsyik, dimana dia akan tahu apa yang akan dia lakukan. Lalu dia pun diam di sana dalam keadaan buta selama tiga hari.


Kisah kedua; yaitu Kisah Para Rasul (22: 1-11) mengatakan bahwa orang-orang yang bersama dengannya tidak mendengar suara tersebut, akan tetapi mereka melihat cahaya dan ketakutan.[2]


Kisah ketiga; yaitu Kisah Para Rasul (26: 10-17) mengatakan bahwa karena kuatnya cahaya tersebut, Saulus (Paulus) dan orang-orang yang bersama mereka rebah ke bumi, dan suara itu mengatakan: Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan. (Kisah Para Rasul 26: 17-18)

Lalu diapun pergi ke Damsyik dan Yerusalem dan memerintahkan mereka untuk bertaubat kepada Allah?![3]


Adapun kebangsaannya, maka Paulus sendiri berkata bahwa dia adalah seorang Romawi (Kisah Para Rasul 16:37-38)[4] kemudian dia berkata bahwa dia adalah seorang Yahudi dari negeri Tarsus di Asia kecil (Kisah Para Rasul 21: 39)[5] kemudian dia kembali, dan berkata bahwa dia adalah seorang Romawi (Kisah Para Rasul 22:25)[6] kemudian dia kembali, dan berkata bahwa dia adalah seorang Yahudi Farisi, yaitu termasuk pemuka agama kaum Saduki (Kisah Para Rasul 23:6)[7] kemudian dia pergi ke negeri Ikonium di Asia kecil, dan di sanalah dia membuat gereje, kependetaan, dan keuskupan.


Kemudian dengan tiba-tiba dia mulai menyerang setiap orang yang menjaga pengamalan syariat Allah bagi Nabi Musa ‘alaihi salam, terutama khitan (Kisah Para Rasul 15:2)[8] di negeri Antiokhia yang di dalamnya dia membangun pondasi agama Kristen. Dimana dia berselisih dengan kaum Yahudi yang telah masuk Nasrani melalui kedua tangannya sebelum itu. Kemudian dia kembali ke Yerusalem bersama dengan Barnabas di mana dia berhasil meyakinkan Para Rasul (murid-murid al-Masih) agar mereka tidak memberatkan orang-orang yang baru beriman dengan menjaga seluruh syariat Taurat, dan agar mereka mencukupkan diri dengan mengharamkan berhala, dan apa yang disembelih untuk berhala tersebut, juga makan bangkai, darah, dan perzinaan. Kemudian berselisihlah Paulus dengan Barnabas, yang kemudian keduanya berpisah.
Kemudian mulailah Paulus bersifat munafik kepada setiap kelompok sesuai dengan keyakinan mereka. Dia pun mengkhitan muridnya, yaitu Timotius demi berbuat munafik kepada orang-orang Yahudi, setelah dia memerangi khitan. (Kisah Para Rasul 16)[9] dan aku tidak tahu apakah dia mengungkap hal itu kepada manusia untuk meyakinkan bahwa mereka telah dikhitan?!


Kemudian dia berbuat munafik kepada para penyembah berhala di Atena (Kisah Para Rasul 17) dan berkata seperti ucapan mereka, ‘kita berasal dari keturunan Allah’[10] kemudian dia melihat satu berhala bertuliskan “Tuhan tak dikenal”, maka dia berkata kepada mereka, aku datang kepada kalian untuk memberikan berita gembira kepada kalian tentang tuhan ini?!

Dia adalah seorang munafik papan atas; saat dia berbicara dengan orang Yahudi, maka dia memuji Taurat, saat dia berbicara dengan orang Yunani, dia menyerang yahudi dan Taurat.

Di Turki (yaitu Korintus, dan Efesus) dia mendapati bahwa Rasul Yohanes (Yahya bin Zakaria) telah mendahului dia di sana dan telah mengajarkan agama kepada manusia. Kemudian mereka berkata kepada Paulus, ‘kami belum pernah mendengar tentang roh kudus.’ Maka dia pun mengambil mereka dan mengajari mereka bid’ah barunya dalam agama, yaitu tentang ketuhanan roh kudus dan pembaptisan. (Kisah Para Rasul 18 dan 19)

Kemudian dia kembali ke Yerusalem di mana para Rasul (murid al-Masih) menekannya karena dia mengajari manusia untuk meninggalkan syariat Taurat, dan para Rasul tersebut memerintahkannya untuk menampakkan kepada orang-orang Yahudi bahwa dia mempraktekkan syari’at Musa ‘alaihi salam (Kisah Para Rasul 21).

Kemudian, sekalipun demikian orang-orang Yahudi menangkapnya saat dia memasuki Kuil Solomon, kemudian mereka menyerahkannya kepada Wali Negeri guna mengadilinya. Di sinilah disebut “Syi’ah an-Nashiriyyin (sekte orang Nasrani)”, maksudnya adalah Nashara (Kisah Para Rasul 24)[11], dan dia berkata bahwa Paulus adalah pemimpinnya (Kisah Para Rasul 26), lalu Wali Negeri menuduhnya gila (Kisah Para Rasul 26:24)[12] kemudian dia mengirimkan kepada Kaisar di Roma untuk mengadilinya. Dan di sanalah kemudian dia tinggal selama dua tahun bersama orang Yahudi (Kisah Para Rasul (28:17)[13] padahal kitab yang sama menyebutkan bahwa Kaisar mengusir setiap orang Yahudi dari Roma beberapa waktu sebelum kejadian tersebut (Kisah Para Rasul 18: 2)[14]

Di sanalah dia mengucapkan kalimat terakhirnya kepada orang Yahudi: “Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya.” (Kisah Para Rasul 28:28) yaitu bangsa-bangsa lain selain Yahudi akan mendengar, yaitu beriman kepada Allah. Sejarah Nasrani menyebut bahwa Paulus dibunuh dengan pedang di Roma. (AR)*

[1] Kisah Para Rasul (9:7) Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun.

[2] Kisah Para Rasul (22:9) Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.

[3] Padahal pada Kisah Para Rasul (9:6) Yesus berkata, “Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Demikian pula pada Kisah Para Rasul (22:10) disebutkan: Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.

[4]Kisah Para Rasul (16:37-38) Tetapi Paulus berkata kepada orang-orang itu: “Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar.” Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka.

[5] 21:39 Paulus menjawab: “Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia; aku minta, supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu.”

[6] 22:25 Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: “Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?”

[7] 23:6. Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: “Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati.”

[8] 15:1. Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.”

15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.

[9] 16:3 dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani.

[10] 17:29 Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.

[11] 24:5 Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani

[12] 26:24. Sementara Paulus mengemukakan semuanya itu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan suara keras: “Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila.”

[13] 28:17. Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata: “Saudara-saudara, meskipun aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita, namun aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma.

[14] 18:2 Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka.
Oleh : DR. Wadi’ Ahmad

Kamis, 28 April 2011

Trinitas Yang Tidak Pernah Diajarkan Oleh Yesus


TRINITAS atau Trinity, pemahamam bahwa Tuhan itu adalah tiga oknum yang bahkan saling memperanakkan (atau dengan kata lain adalah mempercayai bahwa Tuhan itu berjumlah tiga aknum seperti pada masa kepercayaan kuno akan banyak dewa), muncul dalam khazanah kaum yang sekarang bernama Kristen sejak dinamai oleh Barnabas dan Paulus (Saulus atau Paul) di Antiokhia (lihat Injil Kisah Para Rosul 11:23-26) itu, sejak Abad Pertengahan (nama lainnya adalah Abad Kegelapan atau Dark Ages atau Medieval Ages), melalui propaganda kaum Filsuf dan agamawan Kristen.

Yang tak banyak diketahui orang, juga kaum Kristen sendiri, ternyata Yesus tak pernah tercatat memperanakkan diri terhadap Tuhan, dan tak pernah menganggap serta menyatakan dirinya sebagai Tuhan.

Di bawah ini, insya Allah akan diterangkan serba sedikit mengenainya.

Semoga bermanfaat:

FILSAFAT KRISTEN ABAD PERTENGAHAN
Filsafat Kristen sendiri awalnya adalah sangat sederhana, yaitu berdasarkan harapan besar akan kembalinya Yesus Kristus anak Maria dari Nazareth (dengan sejumlah perkecualian adalah disebut sebagai Nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salaam yang dalam Islam adalah seorang nabi-rasul agung dan wajib diimani muslim) setelah ’disalibkan’ Romawi dan Yahudi, yang kemudian berkembang menjadi keinginan untuk bersatu dengan Tuhan (termasuk bersatu dengan Yesus, menurut kaum Kristiani), yang paham ini terutama dicetuskan oleh dua orang Filsuf Kristen paling menonjol di Abad Pertengahan, Plotinus dan Augustinus.

Yesus (Kristus) dari Nazareth sendiri adalah seorang Rabbi (guru agama) muda Bani Israil yang berdakwah di propinsi Yudea jajahan Romawi, ’semasa hidupnya’ (karena dalam Islam, Isa bin Maryam ‘alaihis salaam atau Yesus anak Maria tidak pernah meninggal dunia dan akan kembali datang ke Bumi pada akhir jaman, lihatlah QS An Nisaa’ ayat 157 dan berbagai Hadits terkait).

Masalah Teologi pada saat itu (pada masa Abad Pertengahan) tidak atau belumlah merupakan daya tarik. Dan karena ilmu atau sains tidaklah juga penting bagi kedua tokoh Filsuf utamanya, yakni Plotinus dan Augustinus, maka penjelasan ilmiah tentang alam semesta juga tidaklah penting bagi para pengikutnya di masa Abad Pertengahan itu (dan sisa pengikutnya saat ini). Dan karenanya pula, ilmu-pengetahuan berkembang dengan sangat lambat di Barat pada saat itu.

Inilah yang kemudian oleh para ahli Sejarah disebut sebagai Abad (-abad) Kegelapan (Dark Ages), nama lain dari Abad (-abad) Pertengahan (Medieval Ages atau Middle Ages)

Yang menonjol dari akidah Kristen ini adalah bahwa menurut akidah ini, tuhan itu terdiri dari tiga oknum namun adalah satu juga (tuhan Bapa, tuhan Anak, dan tuhan Roh kudus yang tiga dalam satu), dan diyakini oleh kaum Kristiani mayoritas. Ini disebut sebagai Trinitas (Trinity).

Namun ternyata paham ini sendiri tidaklah serta-merta ada, karena baru ditahbiskan setelah melalui perdebatan berabad-abad lamanya antara kaum yang pro dan kontra terhadapnya (termasuk melalui berbagai sidang Konsili besar dunia Kristen), yang akhirnya dimenangkan kaum mayoritas yang masih terpengaruh aneka paham Politeisme akan para Dewa pengatur kehidupan, agama Pagan Eropa, terutama dari pengaruh Yunani dan Romawi, yang juga sejalan dengan berbagai agama Pagan-Berhala dari ’dunia Timur’ yang sarat Dewa pula (misalnya paham dari Hindu-India).

Maka, tuhan menjadi tiga oknum bagi mereka, yang mereka saling beranak-memperanakkan, seperti manusia dan aneka makhluk lain saja.

Trinitas dan Filsafatnya menyatakan bahwa Tuhan itu ada tiga oknum, yaitu tuhan Bapa (di surga), tuhan Anak atau Yesus (yang turun ke Bumi untuk membela mengasihi orang-orang yang susah, menebus dosa manusia, dan kemudian naik ke langit), serta tuhan Roh Kudus (oknum ketiga yang diduga adalah malaikat Gabriel atau Jibril yang fungsinya masih diperdebatkan banyak pihak, namun diyakini adalah salah satu bentuk tuhan bagi Kristen) dan sebagainya; beserta segala konsekuensinya dan pengembangan masif akan tafsirnya.

Ini menjadi dipercaya serta ditetapkan luas untuk diimani, terutama setelah Konsili-Konsili pada abad III dan IV M, terutama dengan adanya dukungan Kerajaan Romawi (dan Filsafat Yunani serta Romawi) yang saat itu baru masuk Kristen yang dalam proses asimilasi ini, yang masih membawa juga berbagai sisa pengaruh paham Politeisme (percaya kepada banyak tuhan, para dewa), termasuk juga karenanya berbagai macam kisah legenda masyarakat Eropanya.

Yesus menyuruh hanya menyembah kepada Allah.
"Maka berkatalah Yesus kepadanya :"Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau berbakti!". (Matius 4:10).

Allah Maha Tahu Tentunya 

Keras Kepalanya Kristen Tentang Haramnya Memakan Babi

Alkitab cetakan baru tahun 1996-2005
Imamat 11:7-8 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.
 
Ulangan 14:8 juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya.
 
 Alkitab cetakan lama 1991
Imamat11:7-8 Demikian juga  babi, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak, haram itu bagimu.
 
Alkitab cetakan lama tahun 1941
Imamat 11:7-8 Dan lagi babi, karena soenggoehpon koekoenja terbelah doewa, ija itoe bersiratan koekoenja, tetapi tiada ija memamah bijak, maka haramlah ija kapadamoe. Djangan  kamoe makan daripada dagingnja dan djangan poela kamoe mendjamah bangkainja, maka haramlah ija kapadamoe.

Catatan: Menurut Alkitab babi itu haram. Kenyataanya oleh mereka bai diternak secara khusus, dipelihara, dirawat dan dijadikan sebagai bahan dagangan, dagingnya diperjualbelikan sebagai sumber penghidupan. Padahal jangankan memakannya, menyentuh tubuhnya saja dilarang dalam Alkitab.
 
Semua umat Islam mengharamkan babi. Tetapi hampir semua umat Kristiani justru makan babi, kecuali sebagian kecil saja dari sekte Advent. Ini membuktikan bahwa yang ikut firman Allah dalam Alkitab tentang haramnya babi, adalah umat Islam. Sementara umat Kristiani yang menjadikan Alkitab sebagai Kitab Sucinya, justru tidak mengharamkan makan babi, bahkan babi merupakan makanan kesukaan mereka.
 
Menjadi pertanyaan , mengapa umat Kristiani tidak mengharamkan makan babi, justru malah mereka menghalalkannya?? Ternyata tanpa mereka sadari , mereka tela mengikuti paham Paulus yang mengatakan bahwa segala sesuatu itu halal. Perhatikan ucapan Paulus sbb:

1. Korintus 6:12

Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

Ayat-ayat dalam berbagai bahasa tersebut adalah Surat Kiriman Paulus kepada jemaatnya didaerah Korintus. Pendapat Paulus yang menghalalkan sesuatu, seperti daging babi dan lain-lain, bertolak belakang dengan firman Allah yang mengharamkan babi.
Sebagai umat beragama yng taat, semestinya yang diikuti adalah firman Allah, bukan pendapat Paulus yang hanya manusia biasa.
Seandainya umat Krsitiani mengikuti firman Allah tentang haramnya babi dll, dan bagaimana cara menyembelih hewan, rasanya dalam hal makanan, tidak terlalu diragukan lagi antara Islam dan Kristanbila menghadapi jamuan atau sejenisnya.
Ada juga sebagian umat Kristiani mengatakan bahwa yang haram itu adalah “babi hutan”,  jadi “babi piaraan” tidak haram. Padahal Alkitab cetakan lama tertulis “babi”, sementara Alkitab cetakan baru dirobah menjadi “babi hutan” Tentu saja yang benar yaitu “babi”, sebab semua Alkitab cetakan lama tertulis “babi”.
Makna “ babi haram” , berarti semua babi haram, tidak boleh dimakan, termasuk babi hutan. Tetapi “babi hutan haram”, berarti semua babi boleh dimakan, kecuali babi hutan.
Contoh: kata “dilarang mrerokok “ maknanya semua rokok apapun mereknya tidak boleh di hisab. Manakala dirobah menjadi “dilarang merokok bentoel”, berarti semua rokok bisa di hisab, kecuali rokok bentoel bukan? Ini membuktikan bahwa penambahan satu kata saja bisa merobah makna dan arti.
Contoh lain “orang “ jika ditambahkan kata “hutan” akan menjadi “ orang hutan”, tentu artinya sangat jauh berbeda. Demikian juga “babi” dengan “babi hutan” pasti berbeda.
Tetapi sebagian umat kristiani ada juga yang menjadikan alasan babi halal berdasarkan
 
Injil  Matius 15:11 sbb:
“Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk kedalam mulut yang menajiskan orang , melainkan yang keluar dari mulut yag menajiskan orang.”

Alasan tersebut tidal rasional dan tidak kuat, sebab jika asal masuk kedalam mulut manusia tidak menajiskan, bagaimana jika yang masuk ke mulut adalah : ganja, morphin, shabu-shabu dan sejenisnya apakah jadi halal walaupun merusak tubuh, jiwa dan pikiran manusia?
Yang namanya ganja, morphin, shabu-shabu dan sejenisnya, walaupun sebelum masuk ke mulut manusia dibacakan doa kepada Tuhan atau Yesus, tetap aja haram hukumnya.
Nah ternyata apa-apa yang benar , yang pernah difirmankan oleh  Allah dalam Alkitab seperti babi haram , diwahyukan kembali oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi kita  Muhammad Saw, didalam Al Qur’an. Alhamdulillah, dimanapun , siapapun dan sampai kapanpun umat Islam tetap akan mengharamkan babi. Firman Allah SWT, babi haram : Qs 2 Al Baqarah 173, Qs 5 Al Maidah 3, Qs 6 Al  An’aam 145, dan Qs 16 An Nahl 115.
 
Contoh: Qs 2 Al Baqarah 173
173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 
Qs An ‘aam 145  
145. Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
 

Yesus dan Muslimpun Dikafani Mengapa Kristen Tidak !!!!

Markus 15:46 : Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia didalam kubur yang digali didalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintui kubur itu
Catatan  : Menurut ayat-ayat Alkitab di atas, ternyata Yesus mati dikafani dan dikuburkan tidak pakai peti. Bahkan kuburan Yesus tidak dibeton tapi hanya diletakkan sebuah batu diatasnya sebagai tanda. Tapi umat Kristen justru matinya pakai jas, pakai sepatu, dihiasi serapih mungkin bagaikan seorang penganten dalam pelaminan, pakai peti dan kuburnya dibangun seperti rumah. Ketika Yesus mati, mayatnya juga disegerakan untuk dikubur walaupun baru mati beberapa jam. Tapi umat Kristiani, sering mayat itu dibiarkan sampai beberapa hari sambil menunggu keluarganya yang jauh untuk menengoknya.
Umat Islam bila mati , disunnahkan mayatnya harus disegerakan menguburkannya, dikafani, dan tidak memakai peti. Ini berarti matinya umat Islam sama seperti matinya Yesus. Sebagaimana manusia lahir tanpa bawa apa-apa, demikian pula jika mati tidak ada yang dibawa menghadap Allah, bekalnya hanyalah Amal Ibadah dan kebaikan yang di lakukan di dunia



Minggu, 24 April 2011

Yesus dan Nabi Terdahulu pun Menyembah Allah Dengan Bersujud



السلام عليكم . بِسْــــمِ ï·²ِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو Ù„ الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد

Ada satu ajaran yg ditinggalkan & dihina oleh ummat Kristen, ajaran itu ialah SHALAT BERJAMAAH.
Padahal sangat jelas  jika Nabi Isa ajarkan shalat berjamaah. Ini bukan PERKATAAN KAMI, bukan KATA TELEVISI, bukan KATA MASS MEDIA, tapi kata ALKITAB, bukti terkuat sebuah agama yg dipercayai sebagai KATA TUHAN.

Matius 26:37 Dan Ia MEMBAWA PETRUS DAN KEDUA ANAK ZEBEDEUS serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”
26:39 Maka Ia MAJU SEDIKIT, lalu SUJUD dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Markus 14:33 Dan Ia MEMBAWA PETRUS, YAKOBUS DAN YOHANES serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah.”
14:35 Ia MAJU SEDIKIT, MEREBAHKAN DIRI KE TANAH dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.

Dari dua ayat diatas maka dapat disimpulkan:
1. Yesus sujud kepada Allah, sebagaimana orang Islam sujud. Tidak ada tatacara ibadah dengan sujud muka ke tanah kecuali umat Islam. Kenapa umat non Islam (Kristen) menghina Sujud dengan mengatakan nungging?

Padahal Yesus pun sujud! Bibir mereka memuji Yesus, tapi hatinya jauh dari Yesus:
Matius 15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. 15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”

2. Yesus menyembah pada Allah, berdoa kepada Allah. Setiap yang berdoa pada Allah berarti bukan Allah & bukan Tuhan, sebagaimana saudara berdoa pada Allah, berarti saudara bukan Allah. Hanya umat Islam-lah yang murni berdoa HANYA pada Allah langsung tanpa melalui perantara Yesus, tanpa perantara Malaikat, tanpa perantara Bunda Maria, tanpa perantara Rasul atau Santo.
Matius 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan HANYA KEPADA DIA SAJALAH engkau berbakti!”

3. Yesus merasakan mau mati. Terbukti Yesus bukan Tuhan. Mana ada Tuhan merasakan mau mati?
4. Yesus sedih, bermakna bukan Tuhan, tak mungkin Tuhan merasa sedih. Tuhan tak memerlukan disembah oleh manusia, meski seluruh bumi ini ingkar pada ALLAH, tetaplah ALLAH MAHA MULIA.

5. Yesus maju sedikit dari ke dua muridnya sebelum sujud, artinya Yesus MENGAJARKAN SHALAT BERJAMAAH dan menjadi Imam shalat bagi ke tiga muridnya. Hal semacam ini pun hanya dilaksanakan oleh umat Islam, dimana imam maju sedikit, 1 shaft didepan para makmum lainnya. Adakah umat agama lain yang melaksanakan hal demikian?

6. Yesus tidak meminta sesuai kehendak dirinya, tapi sesuai kehendak Allah, artinya Yesus berserah diri pada Allah, berserah diri pada Allah ini artinya Muslim. Banyak sekali ayat dalam alkitab dimana Yesus berserah diri kepada Allah. Kata “Muslim” dalam bahasa arab pun berarti berserah diri pada Allah.

7. Yesus berdoa setelah sujud, tak jauh dengan muslim, berdzikir & berdoa setelah sujud! SUBHANALLAH! SEMOGA INI MENAMBAH IMAN & ISLAM SAUDARA SAUDARI SEMUA!
Qs.2 Baqarah 132. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub:”Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka JANGANLAH KAMU MATI KECUALI DALAM KEADAAN ISLAM.”

Sudah jelas, Nabi Isa a.s pun mengajarkan shalat berjamaah, terbukti sudah, apakah masih nak berpaling??? mengingkari apa yg jelas tertulis? Ajaran yang hilang dari umat terdahulu ini dimurnikan lagi oleh ALLAH dalam Qur’an melalui Rasulullah Muhammad SAW.

Qs.2 Baqarah:43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah BESERTA orang-orang yang ruku’.
Dan bagi kaum hawa pun diperintahkan pula untuk shalat berjamaah
Qs.3 Ali Imran:43. Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah BERSAMA orang-orang yang ruku’.

Dan ajaran yang hilang ini dimurnikan lagi oleh Rasulullah Muhammad SAW, tak pernah Rasulullah Muhammad SAW menyuruh ummatnya untuk shalat sendirian di rumah, shalatlah di masjid, setiap langkah mendapat pahala.

Qs.24 Nuur:36. Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,
37. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingati Allah, dan mendirikan sembahyang, dan membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang hati dan penglihatan menjadi goncang.

Yang saya heran, umat Non-Islam, sering kali menghina Islam dengan mengatakan Islam menyembah batu Hitam di Ka’bah. Mereka sering memfitnah muslim menyembah kotak Hitam Ka’bah itu sendiri dengan alasan umat Islam selalu menghadap Ka’bah dalam melaksanakan Shalat 5 waktu, Shalat Sunnat. Umat Islam pun dilarang buang air kecil maupun besar dengan mengahadap Ka’bah.

Padahal, justru mereka umat Non-Islam itu sendiri lah yang mengingkari Kitabnya yang ada ditangan mereka sendiri karena perintah menghadap Kiblat ini telah diperintahkan pula pada Nabi-Nabi sebelum Rasullullah Muhammad SAW baik dalam Perjanjian Lama maupun perjanjian baru.

Bahkan setiap Nabi memiliki Kiblat & tugu batu untuk melakukan Thawaf atau mengelilingi batu tersebut, hanya mereka umat non-Islam/ Kristen saja yang tidak pernah membaca Kitab mereka sehingga secara tidak sadar mereka malah menghina Kitab yang ada ditangan mereka sendiri.

Dalam Alkitab mereka sendiri, jelas tertulis bahwa Shalat itu harus menghadap kiblat, ini ayatnya:

Mazmur 5:8 Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah KE ARAH BAIT-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
 Apakah ayat itu bermakna jika Nabi Daud menyembah Bait ALLAH? Tidak!

Mazmur 138:2 Aku hendak sujud KE ARAH BAIT-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kau buat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
 Apakah ayat itu bermakna jika Nabi Daud menyembah Bait ALLAH? Tidak!

Yehezkiel 44:4. Lalu dibawanya aku melalui pintu gerbang utara ke depan Bait Suci; aku melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN, maka aku sujud menyembah.
Apakah ayat itu bermakna jika Nabi Yehezkiel menyembah Bait ALLAH? Tidak!

Daniel 6:10 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka KE ARAH YERUSALEM; TIGA KALI SEHARI ia berlutut, BERDOA SERTA MEMUJI ALLAHNYA, seperti yang biasa dilakukannya.
Apakah ayat itu bermakna jika Nabi Daniel menyembah Bait ALLAH? Tidak!

Jelas disitu tertulis bahwa:
1. Beribadah itu dengan Sujud, muka ke tanah, mengapa umat Non Islam/ Kristen tidak pernah sujud?
2. Beribadah itu dengan menhadap ke Kiblat, mengapa umat Non Islam/ Kristen tidak pernah menghadap Kiblat?
3. Disamping sujud maka ada pula berlutut, duduk diantara dua sujud, mengapa umat Non Islam tidak berlutut?
4. Setidaknya dilaksanakan tiga kali sehari, mengapa umat Non Islam tidak setiap hari? Malah hanya satu kali per minggu?
5. Setelah Shalat (Pray=berdoa) lalu dilanjutkan dengan memuji Allah (berdzikir), Umat mana yang melaksanakan ke lima hal ini? Umat Islam!

Setiap umat memiliki kiblatnya masing-masing, setiap umat memiliki arah masing-masing kemana dia menghadap. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Al-Qur’an:

QS.2: 148. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS.2: 142. Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka dari kiblatnya yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.”
Dalam Alkitab christian pun jelas tertulis bahwa nabi-nabi terdahulu pun memiliki bait Allah masing masing… banyak sekali ayatnya… lebih dari 100 ayat dan termasuk perjanjian baru pada masa Nabi Isa sekalipun…
Dan Yesus pun tidak pernah menghapus Taurat meski satu titik kecil sekalipun, artinya Hukum Taurat & kitab-kitab para Nabi terdahulu masih tetap berlaku:
Matius 5:17. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya SELAMA BELUM LENYAP LANGIT DAN BUMI INI, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Lukas 16:17 LEBIH MUDAH LANGIT & BUMI LENYAP dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.

Lalu mengapa mereka malah menghina Sujud menghadap Bait Allah? Mengapa mereka menghina Shalat & mengatakan nunggang nungging? Padahal Yesus pun Shalat dengan bersujud muka ke tanah dan Yesus pun berlutut serta merebahkan diri ke tanah persis bagaimana Muslim melaksanakan Shalat dengan Sujud, berlutut, merebahkan diri ke tanah, shalat berjamaah, berdzikir setelah shalat.
Dalam alkitab Kristen pun jelas menulis bahwa:
Nabi Ibrahim bersujud:
Kejadian 17:3 Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya…..
Nabi Lot bersujud:
Kejadian 19:1 Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,
Nabi Ezra bersujud:
Ezra 10:1 Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras.
Nabi Yosua bersujud:
Yosua 5:14 Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: ”Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?
Nabi Daud bersujud:
Mazmur 95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita
Nabi Musa bersujud
Keluaran 34:8 Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah
Nabi Harun bersujud
Bilangan 20:6 Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.
Nabi Ibrahim bersujud, Nabi Daniel bersujud, Nabi Musa bersujud, Nabi Harun bersujud, Nabi Daud bersujud, Nabi Sulaiman bersujud, Nabi Yosua bersujud, Nabi Yehezkiel & para Nabi lain pun bersujud, bahkan Yesus pun bersujud!!!

Lalu mengapa orang christian menghina muslim bersujud dengan hinaan nunggang nungging? Mengapa mereka sendiri tidak pernah sujud? Apa mereka tidak ingin mengikuti jalan para Nabi terdahulu & Nabi Isa sendiri dengan bersujud muka ke tanah? Mengapa mereka menginkari sujud yang dicontohkan para Nabi terdahulu?
Terlebih lagi, Nabi-nabi terdahulu selalu mendirikan tugu yang kemudian akan didekatnya akan didirikan Rumah Allah / Bait Allah / Betel / Baitullah.
Kejadian 31:13 Akulah Allah yang di BETEL itu, di mana engkau mengurapi TUGU, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu.”
Kejadian 28:18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil BATU yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu MENJADI TUGU dan menuang minyak ke atasnya.
Kejadian 28:22 Dan BATU YANG KUDIRIKAN SEBAGAI TUGU ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”
Kejadian 31:45 Kemudian Yakub mengambil SEBUAH BATU DAN DIDIRIKANNYA MENJADI TUGU.
Kejadian 31:51 Selanjutnya kata Laban kepada Yakub: “Inilah TIMBUNAN BATU, DAN INILAH TUGU yang kudirikan antara aku dan engkau–
Kejadian 31:52 TIMBUNAN BATU DAN TUGU inilah menjadi kesaksian, bahwa aku tidak akan melewati timbunan batu ini mendapatkan engkau, dan bahwa engkaupun tidak akan melewati timbunan batu dan tugu ini mendapatkan aku, dengan berniat jahat.
Kejadian 35:14 Kemudian Yakub mendirikan tugu di tempat itu, yakni TUGU BATU; ia mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya.
Matius 23:16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.

Jadi, mengapa mereka menghina ibadah Haji & Thawaf Keliling Ka’bah jika itu semua jelas terdapat dalam kitab mereka sendiri & juga dilakukan serta dicontohkan oleh para nabi terdahulu?

Dan menghadap kiblat itu tidak selalunya diharuskan, ada masa masa dimana kita boleh menghadap kemana sahaja
Qs.2 Baqarah:239. Jika kamu dalam keadaan takut, maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah, sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
Didalam Islam, menghadap Ka’bah bukanlah merupakan suatu kebaikan, sebagaimana tertulis:
QS.2: 177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Allah Maha Tahu Tentunya

Jumat, 22 April 2011

Ajaran Yesus VS Ajaran Kristen


Benarkah Yesus Mengajarkan Apa Yang Dipercayai Oleh Umat Kristiani Sekarang Ini ?

AJARAN YESUS YANG MURNI


Pada dasarnya ajaran ketauhidan adalah pokok seruan dakwah Yesus. Pengakuan bahwa hanya Allah SWT yang patut disembah oleh manusia telah tertera dengan jelas dalam Bibel-Perjanjian Baru, seperti tertera dalam ayat-ayat berikut:

“Dan iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.” (Matius 4:8-10)

Dari ucapannya itu diakui dengan tegas, bahwa Allah itu satu, tiada sekutu bagi-Nya, dan Dia sajalah satu-satunya yang layak disembah.

“Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?” Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai, orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.” (Markus 12:28-33)

“Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencoba Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kau baca di sana?” Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar, perbuatlah demikian maka engkau akan hidup.” (Lukas 10:25-28)

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3)

1. Sifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah dilukiskan sebagai zat yang perkasa dan tiada duanya, bahkan zat Yesus sendiri pun takkan bisa menandingi. Perjanjian Baru sendiri memberikan gambaran itu sebagai berikut:
“Raja segala jaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa! Amin.” (I Timotius 1:17)
“Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.” (Ibrani 12:29)

2. Tobat
Yesus senantiasa mengajarkan kepada bangsa Yahudi agar bertobat dan mohon ampun kepada Allah, karena tobat itu berguna untuk mencuci bersih dosa-dosa, seperti yang dikatakan dalam Perjanjian Baru:
“Sejak waktu itulah Yesus memberitahukan: “Bertobatlah, sebab kerajaan sorga sudah dekat.” (Matius 4:17)
“Demikian juga akan ada suka cita di sorga karena satu orang berdosa bertobat, lebih daripada suka cita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” (Lukas 15:7)

3. Jalan Keselamatan

Dalam Perjanjian Baru Yesus mengatakan bahwa amal kebajikan adalah jalan menuju keselamatan:
“Mengapa kamu berseru kepada-Ku: “Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya, Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah; orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.” (Lukas 6:46-49)

Anjuran melakukan amal kebajikan itu diserukan Yesus di mana-mana dan hampir setiap saat. Jejaknya yang nyata masih bisa dilihat pada ajaran Yakobus. Sayangnya, tentang Yakobus sendiri tidak terlalu banyak dibicarakan dalam Perjanjian Baru.

Ketika Yesus diutus, sebelumnya bangsa Yahudi sudah mempunyai kepercayaan bahwa Allah menghukum anak-anak karena dosa orang tuanya hingga ke generasi keempat. Tetapi dengan ajaran yang dibawanya, Yesus membantahnya dengan menekankan kecintaan Allah kepada hamba-hamba-Nya seperti perumpamaan kasih Bapa kepada anak-anaknya. Dengan demikian, jika Allah saja Maha Pemurah dan Maha Pengampun mengapa manusia masih mengada-adakan sesuatu yang tidak berdasar seperti dosa warisan. Yesus selalu mengajarkan kepada umatnya agar suka memberi maaf dan ampunan pada orang lain seperti tertera dalam:

“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga.” (Matius 5:3-10)

“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata padamu: Bukan sampai tujuh kali melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh puluh.” (Matius 18:21-22)

Yesus mengatakan bahwa amal kebaikan dan budi pekerti yang baik akan diterima di sisi Allah bila didasarkan pada keikhlasan dan kemurnian hati. Yaitu saat seseorang telah melakukannya semata-mata hanya karena ingin mengharap ridho dari Allah, bukan untuk mengharapkan imbalan bagi kepentingan golongannya atau agar bisa menambah harta kekayaannya, serta bukan pula untuk memaksa orang lain agar mengikuti jejaknya dan lain sebagainya. Pada masa itu yang menjadi sasaran risalah Yesus adalah masyarakat Yahudi yang terkenal dengan kerusakan akidahnya, seperti misalnya golongan rahib Yahudi yang mewajibkan setiap umat yang hendak melaksanakan ritual keagamaan agar membayar sejumlah tarif lebih dahulu kepada mereka.

“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu dihadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” (Matius 6:1-3)

Selain itu Yesus juga mengajarkan beberapa hal yang berkaitan dengan akhlak diantaranya adalah menganjurkan orang untuk membudidayakan rasa cinta, rahmat, persaudaraan, menghadapi perbuatan buruk dengan kebaikan, menghormati tetangga, berbudi luhur kepada kedua orang tua, menolong orang-orang lemah, fakir miskin, menjauhkan diri dari maksiat dan dosa, tidak pamrih, tidak congkak, dan tidak suka takabur. Ia mengatakan semua tindakan itu hendaknya didasarkan pada keikhlasan, semata-mata karena Allah, baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi.

Adapun yang berkaitan dengan peribadatan, Yesus amat menganjurkan kepada para pengikutnya agar menunaikan doa (sholat), puasa, dan zakat, meskipun tidak diuraikan secara terperinci dalam Perjanjian Baru.


AJARAN KRISTEN
Ajaran-ajaran yang telah diuraikan sebelumnya merupakan ajaran yang murni berasal dari Yesus. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana halnya dengan akidah yang menjadi tradisi Kristen saat ini? Tentu saja itu semua diciptakan sendiri oleh mereka yang meneruskan ajaran Yesus tapi dengan cara yang menyimpang. Inilah yang akan kami bahas selanjutnya:
1. Inkarnasi
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.” (Yohanes 1:1-3)
Dengan ungkapan itulah Yohanes memulai uraiannya tentang Yesus, kehidupan dan mukjizatnya di dalam Perjanjian Baru. Setelah perkataan itu, ia melanjutkan:
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih Karunia dari kebenaran.” (Yohanes 1:14)
Arti dari ungkapan Yohanes ini adalah bahwa sifat firman ketuhanan sudah menjelma dalam jasad Yesus yang manusia itu. Ini bertujuan untuk menampakkan kecintaan-Nya kepada seluruh umat manusia dan untuk menyelamatkan mereka dari siksa kekal. Dalam hal ini Mauritius Relton menjelaskan:
“Kaum Katholik berkeyakinan, bahwa zat yang semula adalah Allah, menjelma menjadi manusia tanpa meninggalkan sifat-sifat ketuhanan-Nya. Artinya, Dia menjelma menjadi salah seorang seperti kita dengan wujud kita yang terbatas, waktu dan tempat. Ia tinggal di tengah-tengah kita untuk beberapa waktu lamanya.”
Banyaknya ucapan-ucapan Yesus yang menekankan kerohanian yang mendalam rupanya telah disalahartikan oleh mereka. Diantaranya adalah:
a. “Sebab sesungguhnya kerajaan Allah ada di antara kamu.” (Lukas 17:21)
b. “Aku dan Bapa adalah satu.” (Yohanes 10:30)
c. “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, melainkan Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa yang melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 12: 44-45)
Sayangnya umat Kristen tidak menafsirkan kalimat-kalimat itu dalam makna kiasan seperti yang seharusnya. Mereka menafsirkan kalimat-kalimat diatas dengan langsung mengatakan bahwa Yesus adalah Allah, dengan mengatakan:
a. “Ia dalam gambar Allah yang tidak kelihatan.” (Kolose 1:15)
b. “Dalam rupa Allah.” (Filipi 2:6)
Anehnya, meskipun umat Kristen berpegang teguh dengan prinsip yang mensifati Yesus dengan gelar ketuhanan, pada saat yang sama mereka juga membiarkan banyak kalimat dalam Perjanjian Baru yang menyatakan dengan tegas bahwa Yesus hanyalah seorang nabi atau utusan Allah, seperti yang tercantum dalam ayat-ayat berikut:
“Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakan, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 11:41-42)
“Sebab Aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dia-lah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.” (Yohanes 12:49)
“Barangsiapa yang menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku” (Yohanes 13:20)
Yesus tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan atau Anak Tuhan. Yang ada hanya perumpamaan tentang Anak Tuhan, itu pun sudah menjadi ungkapan umum yang juga sering menjadi ungkapan para nabi dan orang-orang soleh lainnya di kalangan Yahudi.
2. Trinitas
Di antara umat Kristen sendiri sebetulnya ada perbedaan pendapat mengenai konsep trinitas ini. Ada yang berpendapat bahwa ketiga oknum, terdiri atas Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Tetapi ada juga yang berpendapat ketiga oknum itu terdiri atas Bapa, Anak dan Maria sang perawan. Menurut mereka Allah adalah kumpulan dari semua itu.
Umat Kristen juga selalu berbeda pendapat tentang sifat ketiga oknum ini. Ada yang berkeyakinan bahwa semua itu adalah Tuhan yang zatnya sama tapi terdiri dari tiga oknum. Akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa tiap-tiap oknum adalah Tuhan dengan zatnya masing-masing.
Pater Agustine menguraikan tentang trinitas dengan menyatakan bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terbagi-bagi. Mereka adalah satu Tuhan meskipun Bapa melahirkan Anak. Oleh karena itu, Bapa bukan Anak, begitupun sebaliknya, akan tetapi roh Bapa dan roh Anak bersama-sama dan bersekutu dalam satu kesatuan.
Umat Kristen yakin bahwa Roh Kudus adalah sifat kehidupan dan cinta yang ada dalam Bapa dan Anak. Artinya, Bapa mencintai sifat ilmu yang diwariskan kepada Anak melalui pengalihan sifat ini, seperti halnya seorang anak mencintai ayahnya. Sifat ini dianggap sekuno Bapa dan Anak itu sendiri. Oleh karena itu ia mempunyai kedudukan sendiri dan disebut dengan Roh Kudus.
Umat Kristen sangat yakin bahwa ketiga oknum ini bersamaan dalam sifat dan kerjanya, padahal ini amat menyimpang jauh dari kebenaran. Bapa beranak dan Anak diperanakkan, sedangkan Roh Kudus diperanakkan dari percampuran kedua-Nya. Selain itu, di sini Bapa bertindak sebagai pencipta, Anak sebagai makhluk (manusia), dan Roh Kudus berfungsi sebagai pemberi hidup. Padahal dalam keberadaan-Nya, Bapa tidak membutuhkan Anak, tapi Anak membutuhkan Bapa. Jadi Bapa sebagai sebab dan Anak sebagai akibat. Sudah tentu antara keduanya memiliki jarak yang jauh. Ketiga oknum itu memiliki perbedaan, baik dalam sifat maupun dalam pekerjaannya. Dengan begitu, kebersamaan ketiganya dengan sendirinya tidak bisa dikatakan satu.
3. Penebusan Dosa
Penebusan dosa merupakan landasan dasar agama Kristen dewasa ini. Ide ini mengandung makna bahwa Yesus mati di salib untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Dengan demikian, bagi umat Kristen Yesus merupakan sang penyelamat.
Dogma Kristen meyakini bahwa semua manusia dilahirkan dalam keadaan berdosa. Dosa itu diwariskan dari dosa yang dilakukan Adam dan Hawa serta berlaku kekal. Meski mengakui bahwa amal soleh sebagai penentu keselamatan dan kesesatan seseorang, namun umat Kristen terbentur pada vonis dosa warisan. Dalam pandangan mereka jika Allah menerima tobat seseorang hanya berdasarkan amal solehnya maka secara otomatis Allah dianggap tidak konsisten. Pasalnya, sifat Allah yang penuh kasih itu akan berbenturan dengan sifat keadilan-Nya. Dengan kasih-Nya Allah dapat memberikan keputusan untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya tetapi dengan keadilan-Nya Dia harus menghukum orang-orang yang menanggung dosa warisnya dari Adam dan Hawa. Karena sifat kasih dan adil ini tidak mungkin dipertemukan, sedangkan keselamatan umat manusia merupakan keharusan maka dari itu Allah kemudian mengorbankan Yesus, Anak-Nya yang suci bersih dari dosa, untuk menebus dosa-dosa itu. Dengan roh-Nya di kayu salib Dia membawa pergi semua dosa umat manusia, sekaligus menjadi penyelamat. Dengan begitu umat Kristen meyakini bahwa Yesus harus tersalib agar bisa menjadi pembebas bagi dosa-dosa anak Adam.
Sebetulnya semua usaha pembuktian ini timbul disebabkan karena mereka kurang paham terhadap sifat-sifat dan keputusan Allah. Mereka menafsirkan sifat-sifat Allah pada sifat-sifat dan keterbatasan manusiawi yang mereka miliki. Padahal Allah memiliki kasih sayang yang jauh lebih luas dari apa yang umat Kristen persangkakan pada-Nya. Dengan kata lain, kalau mereka mau menyadari, tanpa adanya dogma penebusan dosa pun kasih sayang Allah kepada manusia takkan berkurang hanya karena setitik kesalahan yang dilakukan oleh Adam dan Hawa.

Demikian uraian dari kami. Jelas bagi kita bahwa akidah Kristen yang menjadi tradisi mereka saat ini sebetulnya bukan berasal dari Yesus sendiri, melainkan merupakan bentukan ajaran agama baru yang dirancang dan di bangun oleh sebagian penerus Yesus di masa-masa kemudian. Dan agama yang baru itu kini disebut dengan agama Kristen

Minggu, 17 April 2011

Paulus Merubah Total Ajaran Asli Yesus


Kalau kita pernah menonton film serial Hercules, disanalah gambaran tentang ajaran Pantheisme. Ajaran yang menyembah pada banyak tuhan. Ada yang disebut dengan Zeus, tuhan tertinggi, bapak semua tuhan. Ada Hera, istri Zeus, Ares tuhan perang, Aprodite tuhan kecantikan, dan masih banyak yang lain. Yang menarik disini, Zeus mengawini perempuan bumi dan melahirkan seorang anak laki-laki yang super kuat yang diberi nama Hercules. Dan dia dianggap sebagai penyelamat umat manusia.

Mengapa disebut menarik, sosok pribadi Hercules ini sangat mirip dengan Yesus yang juga dianggap sebagai penyelamat umat manusia. Memang kedatangan Yesus (Isa as) adalah untuk menyelamatkan umat manusia tapi bukan sebagai tuhan yang hidup ditengah manusia seperti halnya Hercules. Nabi Isa as hanyalah seorang manusia, utusan Allah, seorang nabi, seorang penunjuk jalan pada kebenaran yang diridhai Allah SWT.

Tapi justru ajaran yang salah ini, bahwa Yesus adalah tuhan seperti halnya Hercules adalah tuhan, justru disebar luaskan oleh Paulus. Ajaran Yesus adalah menyembah pada Tuhan yang satu, Tauhid. Sedangkan ajaran Paulus adalah bentuk turunan dari ajaran Pantheisme, Paulus mengajarkan trinitas, tiga tuhan yakni bahwa ada Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan tuhan Roh kudus.

Berikut adalah bagaimana sesungguhnya perbedaan ajaran Paulus dan Yesus sehingga dikatakan Paulus telah merubah total wajah asli ajaran Yesus.

10 pokok beda ajaran Yesus dan Paulus : 

1. Ajaran Yesus : Yesus adalah utusan Tuhan (Yesus tidak pernah meminta disembah / dituhankan).
Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15:24)
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3), (Yohanes 11:42)

Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya….Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku. (Yohanes 13:16,20)

Kamu telah mendengar, bahwa Aku (Yesus) telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
(Yohanes 14:28)

Ajaran Paulus : Yesus adalah Tuhan. 

namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9) 

NB:
Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan ketimbang dengan Tuhan Allah/Bapa. Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang lebih menonjolkan Allah/Bapa sebagai Tuhan Yang Esa.

2. Ajaran Yesus : tidak membatalkan hukum Taurat justru meneruskan hukum Taurat.
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:18)
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19), (Matius 5:20)

NB:
Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan oleh umatnya.

Ajaran Paulus : Kristen mengutuk hukum Taurat. 

Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami-pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16), (Galatia 3:24-25), (Galatia 5:4), (Roma 3:27-28) dan (Efesus 2:15).

3. Ajaran Yesus : Laki-laki harus Khitan. 

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. (Lukas 2:21)

Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. (Kejadian 17:10-11)

Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (Kejadian 17:12) , (Kejadian 17:13), (Kejadian 17:14)

Ajaran Paulus : Kristen tidak mewajibkan Khitan. 

Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. (Galatia 5:6)
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Korintus 7:19) 

4. Ajaran Yesus : Tidak ada dosa waris. 

Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. (Markus 10:14)

Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. (Yehezkiel 18:20)

Ajaran Paulus : Setiap orang mewarisi dosa Adam 

Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Adam), dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12) 

NB:
Oleh karena dosa warisan dari Adam tersebut, menurut Paulus, disalibnya Yesus konon untuk menebus dosa-dosa manusia (Galatia 3:13).

5. Ajaran Yesus : Berpuasa, berwudlu, mengajarkan sujud serta berdoa ketika sedang sujud. 

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, (Matius 6:17)
Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. (Keluaran 40:31-32)

Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39), (Bilangan 20:6), (Kejadian 17:2-3)

Ajaran Paulus : bernyanyi di gereja. 

dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Efesus 5:19)

Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16) 

NB:
Menyanyi di gereja bukanlah ajaran Yesus, tetapi ajaran Paulus (Efesus 5:19).

6. Ajaran Yesus : melarang hidup mewah di dunia.
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. (Matius 6:19-20).

Ajaran Paulus : Tidak ada larangan hidup mewah dalam ajaran Kristen 

“Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.” (Efesus 4:28) 

7. Ajaran Yesus : meninggal dunia dibungkus kain kafan. 

Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, (Matius 27:59)

Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yohanes 19:40)
Ajaran Paulus : meninggal dunia diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati. 

Misalnya, meninggalnya Paus Yohanes Paulus II, penyanyi Broery Marantika, dan mantan Menko Ekuin Radius Prawiro. Ketiganya diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati sebelum dikubur.

8. Ajaran Yesus : tidak membatalkan hukum rajam. 

Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu (Yesus) tentang hal itu?” (Yohanes 8:5)

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya (Yesus), Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8:7).

Ajaran Paulus : Tidak ada hukum rajam dalam ajaran Kristen.
Ajaran Kristen menolak hukum rajam, karena ia adalah bagian dari hukum Taurat. Lihat kembali pernyataan Paulus dalam Galatia 2:16 (butir 2 di atas). 

9. Ajaran Yesus : Menerapkah hukum Qisash 

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. (Matius 5:38)
 
mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki (Keluaran 21:24)

patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya. (Imamat 24:20)

Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki.” (Ulangan 19:21)

Ajaran Paulus : Membatalkan hukum Qisash, menjerumuskan dalam perbudakan. 

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. (Matius 5:39-42)

10. Yesus tidak membuat agama baru.



Lihat kembali pernyataan Yesus dalam Matius 5:17-20 (Butir 2 di atas).
Kristen adalah agama baru yang lahir setelah usaha penyaliban Yesus.
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kisah Para Rasul 11:26).

Allah Maha Tahu Tentunya

Senin, 28 Maret 2011

Ajaran Yesus Yang Haq VS Ajaran Paulus Sang Pendusta

AJARAN YESUS:
AJARAN KRISTEN:
 1. Yesus adalah utusan Tuhan (Yesus tidak meminta dirinya untuk disembah dan dipuja).
1. Yesus adalah Tuhan sesuai pernyataan Paulus. 
 
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Matius 10:5-6)

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)

Aku (Yesus) tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." (Yohanes 11:42)

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3) 

Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba
tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya....Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku. (Yohanes 13:16,20)

Kamu telah mendengar, bahwa Aku (Yesus) telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa
lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6) 


Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9) 

NB:
Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan diselamatkan.

Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan dibandingkan dengan Tuhan Allah/Bapa. Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang lebih menonjolkan Allah/Bapa sebagai Tuhan Yang Esa.


 



2. Yesus tidak membatalkan hukum Taurat. 
 
2.Kristen mengutuk hukum Taurat sesuai pernyataan Paulus.
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:18)

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19)

Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:20) 
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16) 

NB:
Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan oleh umatnya (Matius 5:19).










 
3. Penggenapan (nasakh) Yesus terhadap beberapa hukum Taurat. 
3. Kristen membangkang penggenapan (nasakh) Yesus dan menggantinya dengan ajaran baru dari Paulus.
Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Matius 5:29)

Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. (Matius 5:30)

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, (Matius 5:34) 
Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. (Roma 10:4) 
NB:
Kristen sama sekali menolak hukum cungkil mata dan potong tangan sebagaimana diperintahkan Yesus (Matius 5:29-30).




 
4. Yesus disunat pada usia delapan hari sesuai perintah Tuhan. 
4. Kristen tidak mewajibkan sunat sesuai pernyataan Paulus. 
Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. (Lukas 2:21)

Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; (Kejadian 17:10)

haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. (Kejadian 17:11)

Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (Kejadian 17:12)

Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. (Kejadian 17:13)

Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." (Kejadian 17:14)

Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. (Kejadian 21:4) 
 
Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. (Galatia 5:6) 

Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Korintus 7:19) 
NB:
Sunat adalah manifestasi perjanjian yang kekal antara Allah dengan Abraham dan keturunannya, yang tidak bisa dibantah oleh siapapun!


















 
5. Tidak ada dosa waris dalam ajaran Yesus.
5. Kristen mengajarkan adanya dosa warisan dari Adam sesuai pernyataan Paulus.
Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. (Markus 10:14)

Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. (Yehezkiel 18:20) 

Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Adam), dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12) 






 
6. Yesus memerintahkan banyak berwudlu apabila sedang berpuasa dan mengajarkan sujud serta berdoa ketika sedang sujud. 6. Kristen mengajarkan bernyanyi di gereja sesuai perintah Paulus. 
 
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, (Matius 6:17) 

Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39) 

Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. (Keluaran 40:31-32)      

Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka. (Bilangan 20:6) 

Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak." Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya: (Kejadian 17:2-3)
 
dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Efesus 5:19) 

Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16) 
NB:
Menyanyi di gereja bukanlah ajaran Yesus, tetapi ajaran Paulus (Efesus 5:19).









 
7. Yesus melarang hidup mewah di dunia. 
 
7. Tidak ada larangan hidup mewah dalam ajaran Kristen sesuai pernyataan Paulus. 
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. (Matius 6:19-20)  "Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan." (Efesus 4:28) 
 
8. Yesus meninggal dunia dibungkus kain kafan.
 
8. Umat Kristen meninggal dunia diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati. 
Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, (Matius 27:59)

Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yohanes 19:40) 
Misalnya, meninggalnya Paus Yohanes Paulus II, penyanyi Broery Marantika, dan mantan Menko Ekuin Radius Prawiro. Ketiganya diberi pakaian rapi dan dibungkus peti mati sebelum dikubur. 


 
9. Yesus tidak membatalkan hukum rajam.  9. Tidak ada hukum rajam dalam ajaran Kristen. 
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu (Yesus) tentang hal itu?" (Yohanes 8:5)

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya (Yesus), Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7) 
Ajaran Kristen menolak hukum rajam, karena ia adalah bagian dari hukum Taurat. Lihat kembali pernyataan Paulus dalam Galatia 2:16 (butir 2 di atas). 
NB:
Kristen sama sekali menolak hukum rajam kepada para pelaku zinah, yang tentu saja ini bertentangan dengan perintah Yesus kepada umatnya (Yohanes 8:7).
10. Yesus tidak membuat agama baru. 
 
10. Kristen adalah agama baru yang lahir pada masa Paulus (setelah masa Yesus).
Lihat kembali pernyataan Yesus dalam Matius 5:17-20 (Butir 2 di atas).

 
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kisah Para Rasul 11:26)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...