BUALAN 26 (BENARKAH AL-QUR’AN PENYEMPURNA KITAB TERDAHULU??):
Pernyataan :”…Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam…dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu.” Nah, “Kitab-kitab orang yang dahulu” adalah Taurat dan Injil, contohnya, dituliskan dalam bahasa Ibrani dan Latin. Bagaimana mungkin Al Qur’an yang berbahasa Arab tersebut di dalam buku dengan bahasa yang lain? Lebih jauh lagi, di dalam Taurat dan Injil harus ada pernyataan ini secara persis karena Qur’an tersebut dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. Karenanya, tidak masuk akal.
Jawab:
Sayangnya, Allah tidak pernah menjamin kelanggengan Taurat dan Injil, hingga kita sulit membuktikannya. Sekali lagi, Alkitab/Bible bukanlah Taurat dan Injil, meski di dalamnya memuat serpihan-serpihan dari kedua kitab wahyu tersebut. Namun demikian, serpihan-serpihan tersebut masih dapat diidentifikasi dalam Kitab Ulangan 33:2 dan Habakuk 3:3, yaitu tentang sinar/cahaya (Al-Quran) dari pegunungan Paran (Mekah).
BUALAN 27 (KISAH LUTH DAN PEREMPUAN TUA):
“Seorang perempuan tua” dan karakter Tuhan dalam kisah Luth: “Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua, yang termasuk dalam golongan yang tinggal” (Sura 26:170-171). Dan lagi, “Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya, kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal” (Sura 7:83). Entah ini sebuah kontradiksi, atau istri Luth disindir dengan perkataan “perempuan tua”, dan karenanya tidak menunjukkan hormat kepadanya sebagai istri seorang Nabi.
Jawab:
Perempuan tua tersebut adalah isteri dari Nabi Luth AS. Di sinilah letak keindahan gaya bahasa Al-Quran, yang tentu saja hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang berakal sehat.
BUALAN 28 (KISAH LUTH):
Masalah lagi dengan kisah Luth: “Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri” (7:82 & 27:56). Tetapi; “Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar” (29:29). Jelas bahwa kedua jawaban ini berbeda.
Jawab:
Kedua jawaban tersebut berbeda karena diucapkan pada saat yang berbeda dengan pertanyaan yang berbeda pula.
BUALAN 29 (APAKAH ALLAH PLIN-PLAN??):
“Kesukaan” Allah? Apakah tindakan Tuhan yang menghukum dan mengampuni, lalu menuntun dan menyesatkan, adalah tindakan yang plin-plan?
Jawab:
Jika Allah menghendaki, niscaya manusia dan jin beriman semuanya kepada Allah (QS. 5:48 dan QS. 10:99-100). Itulah kehendak Allah, dan Allah Maha Berkehendak.
BUALAN 30 (TINDAKAN IBRAHIM MENGHANCURKAN BERHALA):
Apakah Ibrahim menghancurkan berhala? Tindakan Ibrahim dalam 19:41-49, 6:74-83 berbeda sedikit dari 21:51-59. Dalam Surat 21 Ibrahim menentang sukunya secara kuat bahkan menghancurkan berhala. Dalam Surat 19 Ibrahim menjauhkan diri setelah ayahnya mengancam akan merajamnya karena berbicara menentang berhala.
Jawab:
Kedua tindakan Ibrahim tersebut berbeda karena dilakukan pada saat yang berbeda dengan pertanyaan yang berbeda, dan di hadapan orang yang berbeda pula (QS. 19:41-49 di hadapan bapaknya, sedangkan QS. 21:51-59 di hadapan bapak dan kaumnya).
BUALAN 31 (ANAK NUH MATI ATAU SELAMAT??):
Bagaimana dengan anak Nuh? Menurut 21:76, Nuh dan keluarganya selamat dari air bah, begitupula disebutkan juga oleh 37:77. Tetapi dalam 11:42-43 disebutkan bahwa anak Nuh tenggelam.
Jawab:
Nama anak Nuh yang kafir dan ditenggelamkan oleh Allah adalah Qanaan, sedangkan nama anak-anak Nuh yang beriman dan diselamatkan oleh Allah adalah Sam, Ham, dan Jaffits. Ketiga anak inilah yang meneruskan keturunan Nuh (QS. 37:77). Hanya dengan pemahaman yang sempit, kedua ayat tersebut terlihat seolah-olah saling kontradiktif.
BUALAN 32 (APAKAH NUH DIUSIR??):
Apakah Nuh diusir? “Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: Dia seorang gila dan dia sudah pernah diusir” (54:9). Apabila ia diusir (dari negerinya), bagaimana mungkin mereka menghina Nuh saat ia membangun bahtera seperti tertulis “Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya.” (11:38 ). Tidak mungkin Nuh diusir tetapi orang-orang dari negerinya bisa melewati bahteranya.
Jawab:
Pertanyaannya tidak jelas. Nuh bukan diusir, tetapi diberi ancaman. Kalaupun Nuh pernah diusir, apakah ini berarti Nuh tidak bisa kembali? Nyatanya Nuh membuat bahtera dan mendapat ejekan, berarti Nuh mampu kembali ke kaumnya meski ia pernah diusir.
BUALAN 33 (FIRAUN BERTOBAT ATAU DITENGGELAMKAN KE LAUT??):
Fir’aun bertobat saat hampir tenggelam? Menurut 10:90-92, Fir’aun bertobat saat hampir tenggelam lalu terselamatkan. Tetapi di 4:18 tertulis bahwa hal itu tidak mungkin terjadi. (artikel asli – English)
Jawab:
Yang diselamatkan Allah adalah badan fisik (jasad) Fir’aun yang sudah mati (QS. 10:92 ) sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berfikir yang datang sesudah masa Fir’aun. Kini jasadnya dapat dilihat langsung di museum Mesir kapan saja anda sempat ke sana.
BUALAN 34 (AL-QUR’AN KALIMAT SEMPURNA, MENGAPA MUHAMMAD MERUBAHNYA??):
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur’an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya” (6:115). Lihat juga 6:34 dan 10:65. Tetapi Allah (Muhammad?) melihat bahwa perlu untuk mengubah beberapa ayat dengan “yang lebih baik” (2:106,16:101).
Jawab:
Al-Qur’an adalah kitab wahyu progressif puncak yang me-nasakh/mengganti/memodifikasi kitab-kitab wahyu sebelumnya seperti Taurat, Zabur, dan Injil. Setelah diturunkannya Al-Qur’an, maka kitab-kitab wahyu sebelumnya menjadi tidak berlaku lagi. Di samping itu, Allah SWT hanya menjamin kesucian terhadap kitab wahyu Al-Quran saja. Secara khusus QS. 5:90-91 me-nasakh QS. 4:43 (tentang haramnya meminum khamar), dan QS. 24:2 me-nasakh QS. 4:15 (tentang hukuman bagi pezina perempuan). Kedua nasakh di dalam Al-Qur’an ini tetap dibiarkan apa adanya sesuai wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril/Roh Kudus/Roh Kebenaran.
BUALAN 35 (ALLAH YANG MEMBERI PETUNJUK TAPI JUGA MENYESATKAN HAMBANYA):
“Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran” (10:35). Tetapi “Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki” (14:4). Bagaimana kita tahu apa yang Allah suka? Bagaiman kita yakin bahwa seorang Muslim termasuk yang diberi petunjuk dan bukan yang disesatkan?
Jawab:
Tidak ada manusia yang mengetahui secara persis keinginan Allah sang Pencipta. Manusia adalah makhluk yang diberi ilmu hanya sedikit (QS. 17:85). Seorang muslim pastilah seorang yang diberi petunjuk oleh Allah, namun demikian, ia diberi cobaan-cobaan oleh Allah dalam hidupnya, apakah ia mampu melaluinya ataukah ia malah tersesat olehnya.
BUALAN 36 (HUKUMAN PEZINA):
Apakah hukuman zinah? Dera 100 kali untuk pria dan wanita (24:2), kurungan dalam rumah hingga wafat untuk wanita (4:15)? Untuk pria “jika mereka bertobat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka: (4:16). 24:2 kontradiktif dengan prosedur mengenai pria dan wanita di surat 4. Dan mengapa hukuman untuk wanita dan pria sama pada surat 24 tapi berbeda pada surat 4
Jawab:
Baca kembali BUALAN 31 di atas tentang nasakh di dalam Al-Qur’an, bahwa QS. 24:2 me-nasakh QS. 4:15 (tentang hukuman bagi pezina perempuan). Nasakh di dalam Al-Qur’an ini tetap dibiarkan apa adanya sesuai wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril/Roh Kudus/Roh Kebenaran.
BUALAN 37 (APAKAH ORANG KRISTEN MASUK SURGA??):
Apakah orang-orang Kristen masuk surga (2:62 dan 5:69) atau neraka (3:85)
Jawab:
Orang-orang Kristen PASTI masuk neraka (QS. 98:6), dan siapa saja yang tidak beragama Islam PASTI masuk neraka (QS. 3:85). Sedangkan QS. 2:62 dan QS. 5:69 harus dipahami bahwa siapa saja yang benar-benar menjalankan agama Islam PASTI masuk surga (catatan: beriman kepada Allah berarti juga beriman kepada Nabi Muhammad SAW, dan beramal saleh berarti juga menjalankan sholat, puasa, dan lain-lain).
BUALAN 38 (AL-QUR’AN HANYA UNTUK ORANG BERAKAL):
Tuhan sendiri atau manusia juga? Jelas atau sulit dimengerti? Quran adalah “bahasa Arab yang jelas” (16:103). Tapi “tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah” (3:7). Tetapi, “Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal”(3:7).
Jawab:
Sudah barang tentu kalau Al-Qur’an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang jelas, namun di dalamnya terdapat ayat-ayat “muhkamaat” (mudah dimengerti oleh siapapun) dan ayat-ayat “mu-tasyabihaat” (sukar dimengerti oleh orang-orang yang tidak berakal). Ta’wil yang dimaksud dalam QS. 3:7 adalah terhadap ayat-ayat mutasyabihaat (termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam, termasuk penemuan modern terkini yang sudah di beritakan Al Quran; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain). Mohon dibaca ayatnya secara lengkap. Tentu saja hanya orang-orang berakal yang bisa memahami kandungan Al-Qur’an.
BUALAN 39 (KAPAN FIR’AUN MEMERINTAHKAN PEMBUNUHAN ANAK LAKI-LAKI??):
Kapankan Fir’aun memerintahakan pembunuhan anak-anak laki-laki? Saat Musa sudah menjadi Nabi dan mengatakan kebenaran pada Fir’aun (40:23-25) atau saat Musa bayi (20:38-39)? (artikel asli – English)
Jawab:
Terlalu jelas, pembunuhan anak-anak bayi laki-laki di masa Fir’aun dilakukan pada saat sebelum/menjelang dan sesudah Musa dilahirkan. Sedangkan QS. 40:25 berisi ancaman kosong orang-orang kafir. Berikut kutipan lengkap ayatnya: “Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: ‘Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka’. Dan tipu daya orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia-sia belaka” (QS. 40:25).
BUALAN 40 (KAPAN TAKDIR DITENTUKAN DAN SIAPA YANG MENENTUKAN? ALLAH ATAU MANUSIA??):
Kapan dan bagaimana takdir ditentukan? “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (97:3,4). “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (44:3). Untuk Muslim, “Lailatul Qadr” adalah malam yang diberkati, di mana takdir ditetapkan dan seluruh yang berhubungan dengan hidup, mati, dsb, yang muncul sepanjang tahun dititahkan. Dikatakan pada malam itu titah Allah untuk tahun tersebut dibawa turun ke bumi. Dengan kata lain, urusan penciptaan dititahkan setahun sekali. Berlawanan dengan ini, 57:22 mengatakan “Tidak ada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab sebelum Kami menciptakannya”. Artinya, hal ini tertulis dalam Kitab yang terjaga, baku dengan sepengetahuan Allah sebelum siapapun tercipta. Kedua hal di atas bertentangan dengan “Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya pada lehernya” (17:13) yang berarti manusia sendirilah yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi padanya.
Jawab:
Allah SWT adalah Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Sebelum dunia ini ada, Allah sudah tahu kapan si Fulan lahir, tinggal, dan mati. Di mana ia harus ditempatkan di akhirat nanti, di surga atau neraka, Allah sudah tahu. Inilah hakikat dari rukun iman ke-6: Qadha & Qadar. “Lailatul Qadar” atau “Malam Kemuliaan” adalah hadiah istimewa dari Allah bagi orang-orang muslim/mukmin umat Nabi Muhammad SAW yang umurnya relatif pendek-pendek. “Lailatul Qadar” lebih baik dari 1.000 bulan, yang berarti sekitar 83 tahun. Jika seorang muslim mendapatkan “Lailatul Qadar” sebanyak 20 kali selama hidupnya, ditambah usianya 60 tahun, maka ia telah mendapat amal ibadah sama dengan beribadah kepada Allah selama kira-kira 1.700 tahun. Jelas, angka ini jauh melebihi angka umur umat-umat sebelum Nabi Muhammad SAW yang relatif panjang-panjang. Bible mencatat, umur Adam 930 tahun (Kejadian 5:5) dan umur Nuh 950 tahun (Kejadian 9:29). Di sinilah keistimewaan umat Muhammad dibandingkan dengan umat-umat Islam sebelumnya.
BUALAN 41 (ANGGUR MEMABUKKAN DAN MINUMAN KERAS, KENAPA DI SURGA ADA ANGGUR??):
]Anggur: Baik atau buruk? Minuman keras yang merupakan perbuatan setan (5:90, 2:219). Tetapi di Surga terdapat sungai anggur (47:15, 83:22,25). Bagaimana mungkin perbuatan setan masuk ke Surga?
Jawab:
Hahaha, pertanyaan konyol, Meminum khamar, berzinah, dan meninggalkan sholat jelas diharamkan di dunia, tetapi semuanya itu dihalalkan di surga, oleh karena kehidupan di surga tidak mengenal halal, haram, makruh, wajib, dan sunah. Atau mungkin si pembual sudah mulai kehabisan bahan?,satu lagi minuman di surga beda dengan id dunia,anggur di surga tidak memabukan.
BUALAN 42 (APAKAH SEMUA MUSLIM MASUK SURGA??):
Apakah semua Muslim masuk neraka? Menurut 19:71 setiap Muslim akan masuk neraka untuk sementara waktu, sedangkan dalam ayat lain dinyatakan barangsiapa yang meninggal dalam Jihad akan langsung masuk Surga.
Jawab:
Ayat lain yang mana? Gak bosan membual? Pernyataan yang mengatakan bahwa para syuhada akan langsung masuk surga adalah pendapat manusia, bukan ayat/firman Allah!
BUALAN 43 (APAKAH ‘ISA MASUK NERAKA??):
Akankah Isa masuk neraka? Isa diangkat kepada Allah (Sura 4:158), didekatkan kepada Allah (3:45). Tetapi Isa disembah jutaan orang Kristen. Allah berkata dalam 21:98, siapapun yang menyembah kepada selain Allah akan masuk neraka bersama apa yang disembahnya.
Jawab:
Seluruh Rasul Allah PASTI masuk surga, termasuk Nabi Isa AS. Apakah umat Kristen menyembah Isa? Umat Kristen tidak pernah menyembah siapapun! Menyanyi dan berdoa di gereja sama sekali bukan kegiatan menyembah! QS. 21:98 berbicara tentang sesembahan yang nyata seperti: patung, pohon, dan benda-benda yang dituhankan lainnya. Mohon dibaca ayat selanjutnya: “Andaikata berhala-berhala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya.” (QS. 21:99).
BUALAN 44 (JIN DAN MANUSIA UNTUK MENYEMBAH TUHAN):
Jin dan manusia diciptakan untuk melayani Tuhan (51:56) atau untuk masuk neraka (7:179).
Jawab:
Jin dan manusia dalam QS. 51:56 bukan untuk melayani Allah, tetapi untuk menyembah (beribadah) kepada Allah. Adapun QS. 7:179 dapat diterjemahkan sebagai berikut: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka (misal: Kristen) mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”
BUALAN 45 (SIAPA AYAH ISA):
Siapakah ayah Isa? Sebuah argumen yang sulit untuk disimpulkan dalam satu kalimat.
Jawab:
Adam, Hawa, dan Isa (Yesus) adalah tiga manusia yang tidak mempunyai ayah !,namun di ciptakan dengan langsung tanpa proses coitus
BUALAN 46 (ALLAH DAPAT MEMILIKI ANAK ATAU TIDAK??):
Allah dapat memiliki anak (39:4) atau tidak (6:101)
Jawab:
Perumpamaan oleh Allah dalam QS. 39:4 bukanlah Allah memiliki anak, tetapi mengambil anak, karena Allah tidak punya istri (QS. 6:101),semakin kacau saja pertanyaan si pembual.apa dia tidak bisa memahami kalimat dengan baik.
BUALAN 47 (APAKAH ISA TELAH WAFAT):
Apakah Isa sudah wafat? Semua nabi dan rasul sebelum Muhammad telah wafat (3:144). Tetapi Isa diangkat kepada Tuhan hidup-hidup (4:158 )
Jawab:
QS. 3:144 sama sekali tidak menyatakan bahwa semua nabi dan rasul sebelum Muhammad telah wafat. Mungkin si pembual salah baca. Perlu diketahui, QS. 4:158 termasuk golongan ayat “mu-tasyaabihaat”. Sebagian ulama berpendapat bahwa Isa telah diwafatkan sebelum diangkat ke langit, dasarnya adalah tafsir dari QS. 19:33. Sedangkan sebagian lainnya berpendapat bahwa Isa masih hidup, dasarnya adalah tafsir dari QS. 4:158 dan Hadits Riwayat Bukhari yang menyatakan bahwa Almasih putra Maryam akan turun mendekati hari kiamat. Golongan ulama pertama berpendapat bahwa Hadits tersebut adalah dhaif karena diduga kuat dibuat oleh golongan ahli kitab dan dilatarbelakangi oleh pernyataan dalam kitab-kitab injil sinoptik, yaitu: Markus 13:26, Matius 24:30, dan Lukas 21:27.
BUALAN 48 (ALLAH ADALAH PENCIPTA TERBAIK, BERARTI ADA PENCIPTA LAIN SELAIN ALLAH!):
Satu pencipta atau banyak? Qur’an menggunakan frase bahwa Allah adalah “Pencipta yang paling baik” (23:14, 37:125), berarti ada pencipta lain yang kurang baik. Siapakah pencipta yang lain itu? Bertentangan dengan itu, banyak ayat menyatakan bahwa Allah sendirilah “pencipta segala” (contoh 39:62) di mana tertutup kemungkinan adanya pencipta lain.
Jawab:
Allah adalah Maha Pencipta atas segala sesuatu. Yang dimaksud dengan “Allah adalah Pencipta yang paling baik” tentu saja jika dibandingkan dengan jin dan manusia. Berikut kutipan lengkap ayatnya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. 23:14).
BUALAN 49 (APAKAH TIAP UMAT MEMILIKI RASUL??):
Dari tiap-tiap umat, atau turunan Ibrahim? 29:27 menyatakan bahwa nabi-nabi lahir dari turunan Ibrahilm. Tetapi 16:36 menyatakan bahwa Allah mengutus rasul pada tiap-tiap umat.
Jawab:
QS. 29:27 sama sekali tidak menyatakan bahwa seluruh nabi-nabi lahir dari turunan Ibrahim. Lima nabi/rasul berikut justru lahir sebelum Ibrahim, yaitu: Adam, Idris, Nuh, Hud, dan Salih. Nabi Luth juga bukan keturunan Ibrahim, meski waktu pengutusannya hampir bersamaan dengan Ibrahim. Dan banyak nabi/rasul yang namanya/kisahnya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. 4:164-165).
BUALAN 50 (MENIKAHI MANTAN ISTRI ANAK ANGKAT LAKI-LAKI):
Menikahi istri-istri dari anak angkat lelaki? Muslim boleh menikahi istri-istri dari anak angkat lelaki (33:37), tetapi mengangkat anak lelaki terlarang (33:4-5).
Jawab:
Menikahi para mantan istri dari anak-anak angkat adalah halal (QS. 33:37). Tampaknya si pembual salah baca ayat lagi. Yang dilarang dalam QS. 33:4-5 adalah menjadikan anak angkat sebagai anak kandung sendiri. Tidak ada larangan mengangkat anak!
Allah Maha Tahu Tentunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar