Mereka para penghujat itu menuding Nabi yg menyarankan bagi para pengikutnya yg terserang busung air untuk meminum air susu unta dan air kencing unta adalah hal menjijikkan dan membuat mual siapapun yg meminumnya. Dan mereka menuding tidak ada hubungannya antara air susu unta dan air kencing unta tsb.
Mereka merasa heran dg pengobatan tsb, namun mereka tidak tahu atau tidak mau tau jika orang yg di berikan resep pengobatan oleh Nabi tsb telah sehat kembali setelah mereka meminumnya.
Hadist tsb bukanlah mengharuskan, yakni tidak wajib hukumnya bagi orang yg terserang penyakit busung air utk meminum resep dari Nabi tsb.
Namun tidak semua orang merasa jijik atau tidak suka dg obat yg diresepkan Nabi tsb, karena di samping kemanjurannya, obat tsb juga jauh lebih murah dari obat-obat lain yg sangat mahal, karena untuk mengganti cairan yg kurang dari tubuh saja mereka harus merogoh kocek jutaan rupiah. Dan tentu saja bagi mereka yg tidak mampu untuk mengeluarkan uang sebanyak itu, dan menganggap bahwa obat yg diresepkan oleh Nabi lebih baik dari rasa sakit yg dideritanya atau lebih baik dari jarum suntik yg menakutkan, maka rasa jijik itu tidak akan berpengaruh baginya.
Penelitian keilmuan oleh Fakultas Kedokteran di Universitas Al-Jazirah, Sudan, telah membuktikan keberhasilan air kencing unta untuk mengobati berbagai penyakit pada sejumlah orang di kabilah Bathanah, Sudan bagian timur. Diantara penyakit yg berhasil di sembuhkan adalah bsung air, demam dan luka. Dari penelitian itu, Prof. Ahmad Abdullah Mahmadani memberikan penjelasan yg mendetail pada sebuah seminar yg di adakan di Universitas Al-Jazirah, ia mengatakan bahwa peneltian sekitar 15 hari itu memilih 25 orang pasien yg menderita penyakit busung air. Sebelum dimulainya uji coba ilmiah pada ke dua puluh lima pasien, perut-perut mereka mengembung dan sangat besar. Lalu pengobatan itu di mulai dg memberikan dosis yg telah di takar dari air seni unta yg dicampur dg air susu unta, agar memberikan sedikit rasa susu dan mudah untuk ditelan. dan setelah 15 hari berlalu dari awal di mulainya uji coba itu, ternyata para pasien merasakan hasil yg sangat mengagumkan, karena perut-perut mereka sudah mengempis dan kembali seperti kondisinya sebelum sakit. Dan semua pasien yg mengikuti uji coba tsb sembuh.Dan seeorang profesor dari Inggris yg menghadiri seminar tsb menyatakan kekagumannya atas keberhasilan uji coba tersebut.
Lalu Prof. Ahmad melanjutkan: Sebelum penelitian, kami juga melakukan diagnosa pada jantung pasien dengan menggunakan ‘alat pengukur gelombang suara ultra’, dan ternyata dari 25 pasien ada 15 orang yg yg kami temukan adanya zat berwarna putih seperti lilin pada jantung, dan beberapa orang dari mereka juga memiliki jantung yg sudah tidak normal lagi (rusak)yg disebabkan oleh suatu penyakit. semua pasien setuju untuk diobati menggunakan air seni unta, bahkan diantara mereka melanjutkan pemulihan penyakit mereka dengan meminumnya setiap hari selama dua bulan. Dan setelah berakhirnya masa pemulihan, diagnosa membuktikan bahwa mereka telah sembuh dari kerusakan jantung itu.
Prof. Ahmad Abdullah (yang sejkaligus menjabat Rektor Fakultas Kedokteran Universitas Al-jazirah) mengatakan bahwa salah seorang mahasiswi S2 di unversitas Al-Jazirah melakukan uji coba untuk mengetahui pengaruh air susu unta terhadap kadar gula darah. Dan mahasiswi tsb telah berhasil membuktikan bahwa air susu unta tsb berhasil menurunkan kadar gula darah yg tadinya sangat tinggi, turun dg sangat drastis.
Prof. Ahmad juga menjelaskan bahwa unsur-unsur yg terdapat pada air seni unta mengandung kadar kalium (potassium) yg tinggi, juga terdapat zat air (hydrogen) dan zat besi (magnessium). Alasannya, karena unta itu hanya minum empat kali pada musim panas dan satu kali pada musim dingin (yaitu hanya minum lima kali dalam satu tahun). Ini artinya unta itu dapat menyimpan air dalam tubuhnya, dan sodium membuatnya tidak banyak memproduksi air seni, karena zat air akan kembali ketubuhnya. dan seperti diketahui bahwa enyakit busung air dapat disebbkan satu dari dua hal, pertama kekurangan zat air dan kedua kekurangan kalium, maka penyakit busung air sangat tepat jika diobati dg air seni unta yg sangat kaya akan kedua zat tsb.
Dr. Faten Abdel-Rahman Khorshid, ilmuwan Saudi yang juga staf King Abdul Aziz University (KAAU) dan Presiden Tissues Culture Unit di Pusat Penelitian Medis King Fahd itu, menemukan bahwa partikel nano dalam air seni hewan onta dapat melawan sel kanker dengan baik.
Penelitiannya diawali dengan eksperimen menggunakan air seni onta, sel kanker yang ada di organ paru-paru seorang pasien, serta tikus yang disuntikkan sel kanker leukimia dan air seni onta.
Berbicara kepada Saudi Gaette Dr. Khorshid mengatakan, ia terinspirasi oleh saran pengobatan dari Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bahwa air seni onta mengandung zat alami yang bisa membasmi sel berbahaya, serta menjaga sel-sel sehat pada pasien pengidap kanker.
Sekarang mari kita bandingkan dengan keterangan dari Alkitab yg menyebutkan tentang memakan kotoran dan meminum air seni manusia. Berikut dalil-dalinya:
“Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka:”Adakah tuanku mengutus aku untuk megucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yg duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?” (2 Raja-raja 18:27)
Alkitab juga menyebutkan sejumlah hal yg tidak ilmiah dan tidak berdasar, di antaranya adalah jika ada seorang suami yang meragukan kesetiaan istrinya maka ia harus membawanya kepada seorang paranormal, hingga wanita itu menyibakkan penutup kepalanya di hadapan orang lain, agar dapat disirami air laknat (yaitu air yang dicampur dengan debu). Apabila wanita itu memang bersalah, maka perutnya akan mengembung dan pahanya akan mengempis. Berikut ini dalil-dalinya:
Bilangan_5:
(11) TUHAN berfirman kepada Musa:
(12) Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila isteri seseorang berbuat serong dan tidak setia terhadap suaminya,
(13) dan laki-laki lain tidur dan bersetubuh dengan perempuan itu, dengan tidak diketahui suaminya, karena tinggal rahasia bahwa perempuan itu mencemarkan dirinya, tidak ada saksi terhadap dia, dia tidak kedapatan,
(14) dan apabila kemudian roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, dan perempuan itu memang telah mencemarkan dirinya, atau apabila roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, walaupun perempuan itu tidak mencemarkan dirinya,
(15) maka haruslah orang itu membawa isterinya kepada imam. Dan orang itu harus membawa persembahan karena perempuan itu sebanyak sepersepuluh efa tepung jelai, yang ke atasnya tidak dituangkannya minyak dan yang tidak dibubuhinya kemenyan, karena korban itu ialah korban sajian cemburuan, suatu korban peringatan yang mengingatkan kepada kedurjanaan.
(16) Maka haruslah imam menyuruh perempuan itu mendekat dan menghadapkannya kepada TUHAN.
(17) Lalu imam harus membawa air kudus dalam suatu tempayan tanah, kemudian harus memungut debu yang ada di lantai Kemah Suci dan membubuhnya ke dalam air itu.
(18) Apabila imam sudah menghadapkan perempuan itu kepada TUHAN, haruslah ia menguraikan rambut perempuan itu, lalu meletakkan korban peringatan, yakni korban sajian cemburuan, ke atas telapak tangan perempuan itu, sedang di tangan imam haruslah ada air pahit yang mendatangkan kutuk.
(19) Maka haruslah imam menyumpah perempuan itu dengan berkata kepadanya: Jika tidak benar ada laki-laki yang tidur dengan engkau, dan jika tidak engkau berbuat serong kepada kecemaran, padahal engkau di bawah kuasa suamimu, maka luputlah engkau dari air pahit yang mendatangkan kutuk ini;
(20) tetapi jika engkau, padahal engkau di bawah kuasa suamimu, berbuat serong dan mencemarkan dirimu, oleh karena orang lain dari suamimu sendiri bersetubuh dengan engkau–
(21) dalam hal ini haruslah imam menyumpah perempuan itu dengan sumpah kutuk, dan haruslah imam berkata kepada perempuan itu–maka TUHAN kiranya membuat engkau menjadi sumpah kutuk di tengah-tengah bangsamu dengan mengempiskan pahamu dan mengembungkan perutmu,
(22) sebab air yang mendatangkan kutuk ini akan masuk ke dalam tubuhmu untuk mengembungkan perutmu dan mengempiskan pahamu. Dan haruslah perempuan itu berkata: Amin, amin.
(23) Lalu imam harus menuliskan kutuk itu pada sehelai kertas dan menghapusnya dengan air pahit itu,
(24) dan ia harus memberi perempuan itu minum air pahit yang mendatangkan kutuk itu, dan air itu akan masuk ke dalam badannya dan menyebabkan sakit yang pedih.
(25) Maka haruslah imam mengambil korban sajian cemburuan dari tangan perempuan itu lalu mengunjukkannya ke hadapan TUHAN, dan membawanya ke mezbah.
(26) Sesudah itu haruslah imam mengambil segenggam dari korban sajian itu sebagai bagian ingat-ingatannya dan membakarnya di atas mezbah, kemudian memberi perempuan itu minum air itu.
(27) Setelah terjadi demikian, apabila perempuan itu memang mencemarkan dirinya dan berubah setia terhadap suaminya, air yang mendatangkan sumpah serapah itu akan masuk ke badannya dan menyebabkan sakit yang pedih, sehingga perutnya mengembung dan pahanya mengempis, dan perempuan itu akan menjadi sumpah kutuk di antara bangsanya.
(28) Tetapi apabila perempuan itu tidak mencemarkan dirinya, melainkan ia suci, maka ia akan bebas dan akan dapat beranak.”
(29) Itulah hukum tentang perkara cemburuan, kalau seorang perempuan telah berbuat serong dan mencemarkan dirinya, padahal ia di bawah kuasa suaminya,
(30) atau kalau roh cemburu menguasai seorang laki-laki, sehingga ia cemburu terhadap isterinya; ia harus menghadapkan perempuan itu kepada TUHAN dan imam haruslah melaksanakan seluruh hukum ini kepada perempuan itu.
(31) Laki-laki itu akan bebas dari pada salah, tetapi perempuan itu haruslah menanggung akibat kesalahannya.
(11) TUHAN berfirman kepada Musa:
(12) Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila isteri seseorang berbuat serong dan tidak setia terhadap suaminya,
(13) dan laki-laki lain tidur dan bersetubuh dengan perempuan itu, dengan tidak diketahui suaminya, karena tinggal rahasia bahwa perempuan itu mencemarkan dirinya, tidak ada saksi terhadap dia, dia tidak kedapatan,
(14) dan apabila kemudian roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, dan perempuan itu memang telah mencemarkan dirinya, atau apabila roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, walaupun perempuan itu tidak mencemarkan dirinya,
(15) maka haruslah orang itu membawa isterinya kepada imam. Dan orang itu harus membawa persembahan karena perempuan itu sebanyak sepersepuluh efa tepung jelai, yang ke atasnya tidak dituangkannya minyak dan yang tidak dibubuhinya kemenyan, karena korban itu ialah korban sajian cemburuan, suatu korban peringatan yang mengingatkan kepada kedurjanaan.
(16) Maka haruslah imam menyuruh perempuan itu mendekat dan menghadapkannya kepada TUHAN.
(17) Lalu imam harus membawa air kudus dalam suatu tempayan tanah, kemudian harus memungut debu yang ada di lantai Kemah Suci dan membubuhnya ke dalam air itu.
(18) Apabila imam sudah menghadapkan perempuan itu kepada TUHAN, haruslah ia menguraikan rambut perempuan itu, lalu meletakkan korban peringatan, yakni korban sajian cemburuan, ke atas telapak tangan perempuan itu, sedang di tangan imam haruslah ada air pahit yang mendatangkan kutuk.
(19) Maka haruslah imam menyumpah perempuan itu dengan berkata kepadanya: Jika tidak benar ada laki-laki yang tidur dengan engkau, dan jika tidak engkau berbuat serong kepada kecemaran, padahal engkau di bawah kuasa suamimu, maka luputlah engkau dari air pahit yang mendatangkan kutuk ini;
(20) tetapi jika engkau, padahal engkau di bawah kuasa suamimu, berbuat serong dan mencemarkan dirimu, oleh karena orang lain dari suamimu sendiri bersetubuh dengan engkau–
(21) dalam hal ini haruslah imam menyumpah perempuan itu dengan sumpah kutuk, dan haruslah imam berkata kepada perempuan itu–maka TUHAN kiranya membuat engkau menjadi sumpah kutuk di tengah-tengah bangsamu dengan mengempiskan pahamu dan mengembungkan perutmu,
(22) sebab air yang mendatangkan kutuk ini akan masuk ke dalam tubuhmu untuk mengembungkan perutmu dan mengempiskan pahamu. Dan haruslah perempuan itu berkata: Amin, amin.
(23) Lalu imam harus menuliskan kutuk itu pada sehelai kertas dan menghapusnya dengan air pahit itu,
(24) dan ia harus memberi perempuan itu minum air pahit yang mendatangkan kutuk itu, dan air itu akan masuk ke dalam badannya dan menyebabkan sakit yang pedih.
(25) Maka haruslah imam mengambil korban sajian cemburuan dari tangan perempuan itu lalu mengunjukkannya ke hadapan TUHAN, dan membawanya ke mezbah.
(26) Sesudah itu haruslah imam mengambil segenggam dari korban sajian itu sebagai bagian ingat-ingatannya dan membakarnya di atas mezbah, kemudian memberi perempuan itu minum air itu.
(27) Setelah terjadi demikian, apabila perempuan itu memang mencemarkan dirinya dan berubah setia terhadap suaminya, air yang mendatangkan sumpah serapah itu akan masuk ke badannya dan menyebabkan sakit yang pedih, sehingga perutnya mengembung dan pahanya mengempis, dan perempuan itu akan menjadi sumpah kutuk di antara bangsanya.
(28) Tetapi apabila perempuan itu tidak mencemarkan dirinya, melainkan ia suci, maka ia akan bebas dan akan dapat beranak.”
(29) Itulah hukum tentang perkara cemburuan, kalau seorang perempuan telah berbuat serong dan mencemarkan dirinya, padahal ia di bawah kuasa suaminya,
(30) atau kalau roh cemburu menguasai seorang laki-laki, sehingga ia cemburu terhadap isterinya; ia harus menghadapkan perempuan itu kepada TUHAN dan imam haruslah melaksanakan seluruh hukum ini kepada perempuan itu.
(31) Laki-laki itu akan bebas dari pada salah, tetapi perempuan itu haruslah menanggung akibat kesalahannya.
Dalil ini membuat kita bertanya-tanya: apakah jika air yang di campur dengan debu maka dapat membuat perut menjadi kembung dan pahanya menjadi kempis? Apakah debu memiliki kesaktian hingga dapat memilah antara seorang wanita yang tidak setia dg yang lainnya? Lalu bagaimana jika debu tersebut tercemari dengan bakteri atau yg lainnya?
Allah Maha Tahu Tentunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar