Senin, 31 Januari 2011

Runtuhnya Fakta Penyaliban Ternyata Yesus Tak Ingin Disalib

Berikut Ini Rentetan Kisah Penyaliban Yesus
Rencana Untuk Membunuh Yesus
Matius 26
(1)Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:
(2) Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.
(3) Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,
(4) dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.
Lihatlah,Bagaimana  Manusia Sedang Bersekongkol Merencanakan Untuk Membunuh “Tuhan “ Yaitu Yesus
(14) Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
(15) Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
(16) Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Yesus Sedih dan Berdoa
(38) lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”
Lihatlah ,Yesus sedih kenapa dia sedih? Bukankan Yesus di utus untuk di salib??
(39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
(40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
(41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
(42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”
Mengapa Yesus berdoa??? Lalu untuk apa ia berdoa????

Yesus ditangkap dan di salibkan
(47) Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.
(48) Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia.”
(49) Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Salam Rabi,” lalu mencium Dia.
(50) Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Hai teman, untuk itukah engkau datang?” Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.
Mengapa Yesus harus di tangkap paksa????.

Matius 27 Yesus di “Salib”
(45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
(46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?.
Lihatlah, dari awal sampai akhir saya tidak melihat sama sekali tanda tanda kalo Yesus itu di di salib untuk menebus dosa manusia, yang Nampak justrus Yesus tidak mau kalo dia di salib
Jika memang yesus mau di salib  untuk menebus dosa manusia Lantas Mengapa ?

1.Mereka harus bersekongkol menangkap yesus? Siapa sebenarnya yang menginginkan Yesus di salib?
2.Mengapa Yesus sedih dan berdoa serta meminta muridnya untuk berjaga jaga??? Mengapa Yesus repot reput melakukan hal tersebut? Bukankah dia di utus untuk menebus dosa manusia???
3.Mengapa Yesus harus di tangkap paksa???
4.Mengapa Yesus harus meronta ronta saat di salib sambil berkata, “Eli, Eli, lama sabakhtani?”
Hal tsb sangat terjelas menunjukkan bahwa Yesus tidak mau di salib, dan Yesus di salib bukan untuk menebus dosa manusia

Lantas, dari mana ide penebusan dosa manusia itu didapat ???
Ternyata mereka berpatokan sama Surat Paulus Kepada Jemaat Di Galatia 3
(13) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!
Ini bukan sabda yesus, ini adalah surat paulus yang sangat kontradiksi dengan sabda yesus dan nabi nabi sebelumnya  membahtah adanya dosa waris.

Lihatlah Yehezkiel 18: 20
"Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.

Ulangan 24:16 "Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.

Matius 16:27
"Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya

Yeremia 31: 29-30 "Pada waktu itu orang tidak akan berkata lagi: Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu,  melainkan: Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri menjadi ngilu.
                  
2 Tawarikh 25:4 "Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum mati olehnya, melainkan ia bertindak sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat, yakni kitab Musa, di mana TUHAN telah memberi perintah: "Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya sendiri."

Minggu, 30 Januari 2011

Lelucon TRINITAS Kristiani



Pertama, kita akan membahas tentang konsep Holy Trinity. Konsep ini banyak diimani oleh mayoritas orang kulit hitam dan umat nasrani; baik mereka dari pengikut golongan Angelisme, atau Katolikisme, atau Luterime17, atau Mesudisme18. Secara umum, umat nasrani beriman dengan suatu konsep yang disebut Holy Trinity, dan di dalam ajaran­ajaran nasrani yang disampaikan oleh gereja-gereja, mereka mengatakan: “Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Kudus. Namun mereka bukanlah tiga Tuhan, akan tetapi satu Tuhan”.

Tuhan Bapa memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu, Tuhan Anak memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu, dan Tuhan Roh Kudus memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu, namun mereka bukanlah tiga Tuhan yang memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu, akan tetapi satu Tuhan yang memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu. Tuhan Bapa adalah seseorang, Tuhan Anak adalah seseorang, dan Tuhan Roh Kudus adalah seseorang, namun mereka bukanlah tiga orang, akan tetapi satu orang.
Saya akan bertanya, bahasa apakah ini? Apakah ia bahasa Inggris? Sepertinya begitu, akan tetapi ia bukanlah bahasa Inggris. Anda mengatakan: “seseorang, seseorang, dan seseorang, namun mereka bukanlah tiga orang, akan tetapi satu orang. Bahasa apakah ini?!! Katakan kepada saya, wahai orang-orang Inggris, orang-orang Amerika. Apa defensi seseorang dalam bahasa kalian?.

Jika anda memiliki kesamaan yang sulit untuk dibedakan dengan ketiga saudara anda, kemudian salah seorang dari saudara anda melakukan tindakan kriminal, maka apakah anda atau saudara anda yang lain, yang tidak melakukan kesalahan juga dihukum? Tentu anda akan menjawab: “Tidak”. Mengapa tidak, sedangkan kalian semua sama? Anda akan katakan: “Tidak”, sebab dia orang lain, bukan kami. Lalu apa yang menjadikannya orang lain? Anda akan mengatakan: “Kepribadiannya”. Jika karena kepribadiannya berbeda anda katakan dia orang lain, maka ketika umat nasrani mengatakan: “Dengan nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus”, saya akan katakan: “Bahwa secara logika mereka adalah tiga orang yang berbeda”.
Ketika anda mengatakan Bapa, tentu yang anda maksudkan bukanlah Anak, dan ketika anda mengatakan Anak, tentu yang anda maksudkan bukanlah Roh Kudus, bukankah demikian?. Rasionalitas kita jelas tidak dapat menerima tiga orang yang berbeda sebagai satu orang, ia akan tetap menganggap ketiga orang yang berbeda tersebut sebagai tiga orang. Jika akal saja tidak dapat menerima hal itu, maka bagaimana kita dapat mengatakan bahwa tiga gambar yang kita lihat seperti satu? Tiga selamanya akan tetap tiga. Keyakinan yang menganggap bahwa setiap makhluk hidup adalah Tuhan, atau sama dengan Tuhan, dalam pandangan kaum muslimin adalah bentuk pengkhianatan terhadap Allah! Baik itu pemahaman yang menganggap bahwa Allah memiliki jasad atau bahwa Allah menjelma sebagai manusia, maupun pemahaman-pemahaman yang lain.

Di dalam al-Qur`an, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya telah kafir lah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putra Maryam” padahal AI-Masih sendiri berkata: “Hai bani Israel, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. ” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. ” (QS. al-Ma’idah: 72)

Yesus mengatakan tentang Bapa yang ada di langit, Dia-lah Bapa kalian dan Bapa saya, selamanya. Pada pasal pertama dari Injil Matius, disebutkan ayat yang sangat bertentangan dengan apa yang kalian katakan, yaitu bahwa kata: “Bapa kalian, Bapa kamu, telah disebutkan sebanyak tiga belas kali, sebelum Yesus sendiri mengatakan Bapaku, sungguh sesuatu yang sangat aneh!! Yesus telah mengatakan kepada kalian sebanyak tiga belas kali drngan kiasan bahwa Allah adalah Bapa setiap manusia, sebab Dia-lah Sang Pencipta, yang memberi nikmat, dan yang membagi rizki kepada seluruh makhluk-Nya. Namun ia tidaklah dilahirkan di dunia, sebab kelahiran adalah perbuatan manusia, karena ia sangat berhubungan drngan unsur-unsur seks.
Keinginan untuk melakukan hubungan seksual adalah fitrah makhluk hidup, rendah, dan sangat tidak patut jika kita lekatkan fitrah ini kepada Allah SWT, meskipun demikian, orang-orang nasrani tetap saja selalu mengatakan: “Anak Allah, Anak Allah, Anak Allah”. Saya bertanya: “Berapa banyakkah anak Allah?!

Mayoritas orang kulit hitam yang beragama nasrani mengatakan bahwa Allah hanya memiliki satu anak. Maka saya katakan: “Jika demikian berarti kalian sama sekali tidak membaca kitab suci kalian, atau kalian tidak membacanya sebagaimana mestinya. Tahukah kalian bahwa di dalam kitab suci kalian disebutkan, Allah memiliki anak-anak yang tidak terhitung jumlahnya? Di dalam kitab Kejadian disebutkan:
1.  Ketika manusria itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
2. Maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik­-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
3. Berfirmanlah Tuhan: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja. ”
4. Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purba kala, orang-orang yang kenamaan. (Kejadian, 6: 1 – 4).
Di dalam kitab Keluaran disebutkan:
Muka engkau harus berkata kepada Firaun: “Beginilah firman Tuhan: `Israel ialah anak-Ku, anak-Ku, yang sulung. ” (Keluaran, 4: 22).
Di dalam Surat Paulus kepada Jemaat di Roma, disebutkan:
Di dalam kitab Yeremia 9 disebutkan:
Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, dlmana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. (Yeremia, 31: 9)

Roma 14. Semua orang, yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah. (Surat Paulus Kepada Jemaat di Roma, 8: 14).
Apabila anda taat kepada Allah dan mengetahui ajaran-ajaran-Nya, maka anda adalah seorang pendidik, atau yang semacamnya. Di dalam bahasa dan istilah-­istilah orang Yahudi, mereka ada yang mengatakan: “Anak Allah”. Sedangkan orang-orang nasrani mengatakan: “Tidak, sekali-kali tidak, Yesus bukanlah anak Allah, ia dilahirkan, akan tetapi ia bukanlah makhluk.” Saya katakan kepada anda: “Dapatkan anda menjelaskan kepada saya tentang hal ini, dapatkah anda memahamkan saya tentang apa yang ingin anda kukuhkan ketika anda mengatakan bahwa Yesus dilahirkan, namun bukan makhluk sebagaimana yang lainnya?! Apakah yang akan anda katakan kepada saya?!

Percayalah kepada saya! Bahwa selama empat puluh tahun ini tidak seorang nasrani pun yang dapat menjelaskan kepada saya tentang maksud dari kalimat tersebut. Ada satu orang Amerika yang pernah mencoba untuk menjelaskannya kepada saya. Ia mengatakan: “Yang dilahirkan artinya bahwa Allah-lah yang telah melahirkannya.” Saya katakan kepadanya: “Apa?!!” Sebelum saya melanjutkan perkataan saya, ia mengatakan: “Tidak, anda telah bertanya kepada saya tenang arti kalimat tersebut, dan saya telah menjelaskannya kepada anda, akan tetapi saya sendiri tidak percaya bahwa Allah melahirkan anak.” Dengan demikian, maka perkataan tersebut adalah dusta, dan di dalam pandangan kaum muslimin, mengatakan bahwa Mesias itu Allah adalah bentuk kekafiran.
Di samping itu, ada juga bentuk keanehan lain dalam pandangan umat nasrani, yaitu keyakinan mereka terhadap Holy Trinity. Sekalipun golongan mereka berbeda-beda, dari mulai Ingilikan, Artsudzukis, Katolik, dan Maitsudiyah, akan tetapi keseluruhan mereka beriman dengan Holy Trinity. Mereka mengatakan bahwa Yesus adalah oknum kedua dari ketiganya. Anda mungkin pernah mendengar umat nasrani mengatakan: “Dengan nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.” Akan tetapi anda tidak akan pernah mendengar mereka mengatakan: “Dengan nama Roh Kudus, Anak, dan Bapa. Atau dengan nama Anak, Roh Kudus, dan Bapa.”
Anak selalu dijadikan sebagai oknum ke dua dalam ketiga Trinitas tersebut, dan apabila ada seorang nasrani yang mengatakan bahwa Yesus adalah Bapa, maka perkataan ini dianggap sebagai satu dosa besar dalam pandangan gereja dan agama Nasrani.

Sedangkan di dalam pandangan Islam, meletakkan sifat-sifat Ke Tuhanan kepada makhluk apa pun adalah perbuatan kafir. Akan tetapi menurut pandangan agama nasrani dan gereja-gereja Angelisme, atau Luterisme, atau Mesudisme, dan gereja-gereja lainnya, mengatakan bahwa Yesus adalah Bapa merupakan satu dosa besar. Padahal ia adalah mitos klasik yang sengaja dibuat oleh gereja Katolik, dan keberadaannya telah ada sejak seribu tahun lebih. Saya tidak mengerti mengapa saudara Shorosh menyembunyikan hakikat tersebut. Padahal beliau sendiri beriman bahwa Yesus adalah Tuhan.

Oleh : Syaikh Ahmed Deedad

Benarkah Kristen Agama Cinta Damai dan Penuh Kasih ?


Selama ini kaum kristener selalu memproklamirkan dirinya sebagai agama yang cinta damai, agama yang kasih dan agama yang toleran, benarkan itu?

  • Bagai mana kisah perang salib?
  • Apa agama penjajah Belanda,Portugis,Inggris dan Spanyol yang menjajah negeri kita tercinta ini selama ratuhan tahun?
  • Apa tujuan penjajah menjajah Indonesia? Masih ingat dengan istilah 3 G (Gold, Glory & Gospel)
Mari kita pelajari lebih jauh tentang Alkitab
Matius 10 : 34-36

10:34
”Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
10:35
/Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
10:36
/dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.

Ulangan 13: 6-11

13:6
Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,
13:7
salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi,
13:8
maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya,
13:9
tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat.
13:10
Engkau harus melempari dia dengan batu, sehingga mati, karena ia telah berikhtiar menyesatkan engkau dari pada TUHAN, Allahmu, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
13:11
Maka seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut, sehingga mereka tidak akan melakukan lagi perbuatan jahat seperti itu di tengah-tengahmu.

Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka, (Matius 5:29)

Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka
Matius 5:30

Bagai mana kristener menjelaskan ayat bible diatas ?

Menjawab Fitnah Islam Menyembah Ka'bah 2

Sebelumnya bantahan tentang Islam menyembah Ka’bah dan Batu Hajar Aswad sudah pernah di bahas disini, yaitu Menjawab Fitnah “Islam menyembah Ka’bah” dan Menjawab Fitnah “Islam menyembah batu Hajar Aswad?”.

Sesungguhnya umat Islam berdiri di mihrab menghadap Ka’bah, baik mihrab itu terbuat dari batu, tanah liat, kayu ataupun yang lainnya. Begitu juga Ka’bah,seandainya terbuat dari tanah liat, kayu atau emas, umat Islam tetap menghormatinya karena enghormatan Allah untuknya. Umat Islam menghormati Al-Hajar Al-Aswad juga karena penghormatan Allah untuknya. Sebagaimana yang pernah dikatakan noleh Umar bin Al-Khatab ketika mencium Al-Hajar Al-Aswad,”Demi Allah, sesungguhnya aku tahu bahwa kamu itu hanya sebuah batu yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan mudharat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu niscaya aku tidak akan menciummu.”

Sementara itu, didalam Alkitab persisnya pada Kitab Keluaran Pasal 25, Kitab Yosua pasal 3, Kitab 1 Samuel pasal 4, dan kitab-kitab lainnya, disebutkan bahwa Nabi Musa dan para Nabi lainnya mengagungkan tabut perjanjian, mengharuminya, meminta pertolongan dengan perantaranya, dan mengaraknya berkeliling kota, seperti yang terdapat pada keterangan berikut ini dan keterangan-keterangan yang lainnya:

Yosua_6:
(11) Demikianlah tabut TUHAN mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu.
(12) Keesokan harinya Yosua bangun pagi-pagi, lalu para imam mengangkat tabut TUHAN.
(13) Maka berjalanlah juga ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di depan tabut TUHAN, sambil berjalan mereka meniup sangkakala, sedang orang-orang bersenjata berjalan di depan mereka dan barisan penutup mengikut tabut TUHAN, sementara sangkakala terus-menerus ditiup.
(14) Demikianlah pada hari kedua mereka mengelilingi kota itu sekali saja, lalu pulang ke tempat perkemahan. Dan begitulah dilakukan mereka enam hari lamanya.
(15) Tetapi pada hari yang ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan mengelilingi kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka mengelilingi kota itu tujuh kali.
(16) Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu!
(17) Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia 
 
Lalu disebutkan juga bahwa Yosus yang dianggap sebagai Nabi juga mengagungkan sebuah batu karena batu itu telah mendengar firman Allah dan akan menjadi saksi dihadapan kaumnya:

Yosua_24:
(26) Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
(27) Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: “Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu.”

Orang Yahudi sampai sekarang mengagungkan dinding Al-Mabka (versi muslim disebut dengan dinding Al-Buraq) dan membaca Taurat di dekatnya.

Orang-orang Nasrani mencium gambar-gambar dan patung-patung yang mereka anggap Al-Masih (Nabi Isa as) dan Al-Adzra’ ((Maryam), padahal bentuknya berbeda-beda dari satu negara ke negara yang lainnya. Diantar mereka ada juga yang bersujud kepada gambar-gambar dan patung-patung itu agar mendapat berkah (menurut mereka) dan mereka berkata memuliakannya adalah pemuliaan Allah juga. Mereka juga mengagungkan salin, meletakkannya dikening mereka, menciumnya dan menganggap sebagai replika salib Al-Masih (menurut mereka), padahal logika sehat seharusnya mereka sangatlah membenci salib.
Mereka juga mengharapkan berkah dengan kue roti yang mereka buat dari tepung, minyak dan air, dan mereka melakukan sebuah ritual khusus untuk itu, kemudian mereka memakannya dan minum sedikit khamar bersamanya. Mereka mengatakan bahwa siapa yang memakan kue roti ini maka seakan-akan dia telah memakan daging Al-Masih dan telah meminum darahnya, dan berkahpun mengalir pada dirinya!! Dengan semua perbuatan ini, mereka melaksanakan perintah sesembahan mereka yang berkata kepada mereka (menurut mereka):

Yohanes_6:
(53) Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
(54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
(55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
(56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

Lalu disebutkan pula dalam Alkitab:

Kejadian_28:
(10) Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.
(11) Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.
(12) Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
(13) Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: “Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
(14) Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
(15) Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.”
(16) Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.”
(17) Ia takut dan berkata: “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga.”
(18) Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.
(19) Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
(20) Lalu bernazarlah Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
(21) sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
(22) Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”

Dikisahkan disini bahwa Nabi Ya’kub pergi ke Haran untuk bersembunyi ditempat Laban (pamannya dari pihak ibu), setelah mencuri sesuatu dari Esau (yang menurut mereka seorang Nabi). Di tengah perjalanan, dia meletakkan sebuah batu dikepalanya dan dapun tertidur.Dia bermimpi bahwasanya Allah ada ditempat ini. Dia lalu bangkit, mengambil batu dan menancapkannya seperti sebuah tiang, lalu dia menuangkan minyak diatas kepalanya. Dia myebutkan tempat ini sebagai Betel yang berarti rumah Allah. Lalu pada keterangan lain Alkitab menyebutkan bahwa tiang yang ditancapkannya dinamakan al-mushaffaah, sedangka tempat itu dia sebut dengan nama Betel. setelah itu, mereka melakukan thawaf(berkeliling)disekitar batu tersebut:

“Samuel memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya. Dari tahun ke tahun ia berkeliling ke Betel, Gilgal dan Mizpa, dan memerintah atas orang Israel di segala tempat itu.” (1_Samuel_7:15-16)

Allah Maha Tahu Tentunya

Menjawab Fitnah Islam Menyembah Ka'bah 1

Ka’bah adalah sebuah rumah, bukan sesembahan apalagi tuhan. Shalat menghadap ka’bah tidak sama dengan menyembah ka’bah. Di dalam Al-Quran Al-Karim, secara tegas Allah SWT menetapkan bahwa ka’bah adalah rumah yang pertama didirikan di muka bumi untuk menyembah Allah SWT disitu. Kemudian manusia di seluruh dunia bila hendak menyembah Allah SWT dengan cara sholat diwajibkan menghadapkan diri mereka ke arah ka’bah itu.

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (QS. Ali Imran : 96)

Dan dari mana saja kamu , maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. (QS. Al-Baqarah : 150)

Sejarah ka’bah

Sejarah ka’bah adalah sejarah sebelum peradaban manusia ini diciptakan Allah SWT dan sebelum mereka turun ke bumi. Adalah para malaikat yang diperintahkan Allah SWT untuk turun ke bumi dan mendirikan ka’bah lalu mereka diperintahkan untuk bertawaf di sekelilingnya.

Hingga datang masa penciptaan Nabi Adam dan singkat cerita beliau diturunkan ke bumi di wilayah yang sekarang bernama India. Selanjutnya beliau berjalan mencari istrinya Hawwa dan ternyata di sekitar rumah Allah inilah beliau bertemu dan kemudian tinggal lalu beranak pinak. Rumah Allah (ka’bah) ini menjadi tempat untuk beribadah kepada-Nya sepanjang masa, baik masa Nabi Nuh, Ibrahim atau nabi-nabi lainnya.
Arab Jahiliyah Pun Tidak Menyembah Ka’bah

Sejak zaman Nabi Adam as manusia tahu bahwa ka’bah bukanlah berhala yang disembah. Bahkan hingga masa kehidupan bangsa Quraisy yang terkenal sebagai penyembah berhala dan telah meletakkan tidak kurang dari 360 berhala di seputar ka’bah, mereka pun tidak terpikir untuk menyembah ka’bah.
Bahkan orang arab di masa itu sering membuat tuhan dari makanan seperti roti, kurma dan apapun yang menurut khayal mereka bisa dianggap menjadi tuhan. Tapi tidak dengan ka’bah, karena dalam keyakinan mereka ka’bah memang bukan tuhan atau berhala.

Mereka hanya melakukan ibadah dan tawaf di sekelilingnya. Ka’bah bagi para penyembah berhala itu bukanlah berhala yang disembah, ka’bah bagi mereka adalah rumah Allah SWT untuk melaksanakan ibadah.

Bukti Lain

Hal itu bisa menjadi lebih jelas ketika raja Abrahah dari Habasyah menyerbu ka’bah dengan tentara bergajah. Orang-orang Quraisy saat itu tidak merasa takut ka’bah mereka akan hilang, karena dalam diri mereka ada keyakinan bahwa ka’bah itu bukan tuhan, tapi ka’bah adalah rumah Allah, tentu saja Sang Pemilik yang akan menjaganya. Abdul Muttalib justru sibuk mengurus kambing-kambing miliknya yang dirampas sang raja. Sedangkan masalah ka’bah, beliau yakin sekali pasti ada Yang Menjaganya.

Di dalam Al-Quran Al-Karim, peristiwa itu diabadikan dalam sebuah surat pendek : 

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah ? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?, dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan . (QS. Al-Fiil : 1-5)

Jadi hanya kalangan orientalis barat yang bodoh dan kurang bacaan saja yang dengan pandirnya menafsirkan bahwa orang arab jahiliyah dulu menyembah ka’bah. Sungguh sebuah analisa yang menelanjangi kedangkalan ilmu mereka dan justru menjelaskan bagaimana ketelatan-berpikir mereka atas kajian yang mereka tulis.

Apalagi bila sampai kepada kesimpulan bahwa orang Islam menyembah ka’bah. Wah, sungguh betul-betul nampak jelas betapa terkucilnya mereka dari dunia ilmu pengetahuan dan sejarah. 

Allah Maha Tahu Tentunya

Menjawab Fitnah Hadist Nabi Tentang Minum Air Kencing Unta dan Susu Unta?

Mereka para penghujat itu menuding Nabi yg menyarankan bagi para pengikutnya yg terserang busung air untuk meminum air susu unta dan air kencing unta adalah hal menjijikkan dan membuat mual siapapun yg meminumnya. Dan mereka menuding tidak ada hubungannya antara air susu unta dan air kencing unta tsb.
Mereka merasa heran dg pengobatan tsb, namun mereka tidak tahu atau tidak mau tau jika orang yg di berikan resep pengobatan oleh Nabi tsb telah sehat kembali setelah mereka meminumnya.

Hadist tsb bukanlah mengharuskan, yakni tidak wajib hukumnya bagi orang yg terserang penyakit busung air utk meminum resep dari Nabi tsb.

Namun tidak semua orang merasa jijik atau tidak suka dg obat yg diresepkan Nabi tsb, karena di samping kemanjurannya, obat tsb juga jauh lebih murah dari obat-obat lain yg sangat mahal, karena untuk mengganti cairan yg kurang dari tubuh saja mereka harus merogoh kocek jutaan rupiah. Dan tentu saja bagi mereka yg tidak mampu untuk mengeluarkan uang sebanyak itu, dan menganggap bahwa obat yg diresepkan oleh Nabi lebih baik dari rasa sakit yg dideritanya atau lebih baik dari jarum suntik yg menakutkan, maka rasa jijik itu tidak akan berpengaruh baginya.

Penelitian keilmuan oleh Fakultas Kedokteran di Universitas Al-Jazirah, Sudan, telah membuktikan keberhasilan air kencing unta untuk mengobati berbagai penyakit pada sejumlah orang di kabilah Bathanah, Sudan bagian timur. Diantara penyakit yg berhasil di sembuhkan adalah bsung air, demam dan luka. Dari penelitian itu, Prof. Ahmad Abdullah Mahmadani memberikan penjelasan yg mendetail pada sebuah seminar yg di adakan di Universitas Al-Jazirah, ia mengatakan bahwa peneltian sekitar 15 hari itu memilih 25 orang pasien yg menderita penyakit busung air. Sebelum dimulainya uji coba ilmiah pada ke dua puluh lima pasien, perut-perut mereka mengembung dan sangat besar. Lalu pengobatan itu di mulai dg memberikan dosis yg telah di takar dari air seni unta yg dicampur dg air susu unta, agar memberikan sedikit rasa susu dan mudah untuk ditelan. dan setelah 15 hari berlalu dari awal di mulainya uji coba itu, ternyata para pasien merasakan hasil yg sangat mengagumkan, karena perut-perut mereka sudah mengempis dan kembali seperti kondisinya sebelum sakit. Dan semua pasien yg mengikuti uji coba tsb sembuh.Dan seeorang profesor dari Inggris yg menghadiri seminar tsb menyatakan kekagumannya atas keberhasilan uji coba tersebut.

Lalu Prof. Ahmad melanjutkan: Sebelum penelitian, kami juga melakukan diagnosa pada jantung pasien dengan menggunakan ‘alat pengukur gelombang suara ultra’, dan ternyata dari 25 pasien ada 15 orang yg yg kami temukan adanya zat berwarna putih seperti lilin pada jantung, dan beberapa orang dari mereka juga memiliki jantung yg sudah tidak normal lagi (rusak)yg disebabkan oleh suatu penyakit. semua pasien setuju untuk diobati menggunakan air seni unta, bahkan diantara mereka melanjutkan pemulihan penyakit mereka dengan meminumnya setiap hari selama dua bulan. Dan setelah berakhirnya masa pemulihan, diagnosa membuktikan bahwa mereka telah sembuh dari kerusakan jantung itu.

Prof. Ahmad Abdullah (yang sejkaligus menjabat Rektor Fakultas Kedokteran Universitas Al-jazirah) mengatakan bahwa salah seorang mahasiswi S2 di unversitas Al-Jazirah melakukan uji coba untuk mengetahui pengaruh air susu unta terhadap kadar gula darah. Dan mahasiswi tsb telah berhasil membuktikan bahwa air susu unta tsb berhasil menurunkan kadar gula darah yg tadinya sangat tinggi, turun dg sangat drastis.

Prof. Ahmad juga menjelaskan bahwa unsur-unsur yg terdapat pada air seni unta mengandung kadar kalium (potassium) yg tinggi, juga terdapat zat air (hydrogen) dan zat besi (magnessium). Alasannya, karena unta itu hanya minum empat kali pada musim panas dan satu kali pada musim dingin (yaitu hanya minum lima kali dalam satu tahun). Ini artinya unta itu dapat menyimpan air dalam tubuhnya, dan sodium membuatnya tidak banyak memproduksi air seni, karena zat air akan kembali ketubuhnya. dan seperti diketahui bahwa enyakit busung air dapat disebbkan satu dari dua hal, pertama kekurangan zat air dan kedua kekurangan kalium, maka penyakit busung air sangat tepat jika diobati dg air seni unta yg sangat kaya akan kedua zat tsb.

Dr. Faten Abdel-Rahman Khorshid, ilmuwan Saudi yang juga staf King Abdul Aziz University (KAAU) dan Presiden Tissues Culture Unit di Pusat Penelitian Medis King Fahd itu, menemukan bahwa partikel nano dalam air seni hewan onta dapat melawan sel kanker dengan baik.

Penelitiannya diawali dengan eksperimen menggunakan air seni onta, sel kanker yang ada di organ paru-paru seorang pasien, serta tikus yang disuntikkan sel kanker leukimia dan air seni onta.

Berbicara kepada Saudi Gaette Dr. Khorshid mengatakan, ia terinspirasi oleh saran pengobatan dari Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bahwa air seni onta mengandung zat alami yang bisa membasmi sel berbahaya, serta menjaga sel-sel sehat pada pasien pengidap kanker.

Sekarang mari kita bandingkan dengan keterangan dari Alkitab yg menyebutkan tentang memakan kotoran dan meminum air seni manusia. Berikut dalil-dalinya:

“Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka:”Adakah tuanku mengutus aku untuk megucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yg duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?” (2 Raja-raja 18:27)
Alkitab juga menyebutkan sejumlah hal yg tidak ilmiah dan tidak berdasar, di antaranya adalah jika ada seorang suami yang meragukan kesetiaan istrinya maka ia harus membawanya kepada seorang paranormal, hingga wanita itu menyibakkan penutup kepalanya di hadapan orang lain, agar dapat disirami air laknat (yaitu air yang dicampur dengan debu). Apabila wanita itu memang bersalah, maka perutnya akan mengembung dan pahanya akan mengempis. Berikut ini dalil-dalinya:

Bilangan_5:
(11) TUHAN berfirman kepada Musa:
(12) Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila isteri seseorang berbuat serong dan tidak setia terhadap suaminya,
(13) dan laki-laki lain tidur dan bersetubuh dengan perempuan itu, dengan tidak diketahui suaminya, karena tinggal rahasia bahwa perempuan itu mencemarkan dirinya, tidak ada saksi terhadap dia, dia tidak kedapatan,
(14) dan apabila kemudian roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, dan perempuan itu memang telah mencemarkan dirinya, atau apabila roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, walaupun perempuan itu tidak mencemarkan dirinya,
(15) maka haruslah orang itu membawa isterinya kepada imam. Dan orang itu harus membawa persembahan karena perempuan itu sebanyak sepersepuluh efa tepung jelai, yang ke atasnya tidak dituangkannya minyak dan yang tidak dibubuhinya kemenyan, karena korban itu ialah korban sajian cemburuan, suatu korban peringatan yang mengingatkan kepada kedurjanaan.
(16) Maka haruslah imam menyuruh perempuan itu mendekat dan menghadapkannya kepada TUHAN.
(17) Lalu imam harus membawa air kudus dalam suatu tempayan tanah, kemudian harus memungut debu yang ada di lantai Kemah Suci dan membubuhnya ke dalam air itu.
(18) Apabila imam sudah menghadapkan perempuan itu kepada TUHAN, haruslah ia menguraikan rambut perempuan itu, lalu meletakkan korban peringatan, yakni korban sajian cemburuan, ke atas telapak tangan perempuan itu, sedang di tangan imam haruslah ada air pahit yang mendatangkan kutuk.
(19) Maka haruslah imam menyumpah perempuan itu dengan berkata kepadanya: Jika tidak benar ada laki-laki yang tidur dengan engkau, dan jika tidak engkau berbuat serong kepada kecemaran, padahal engkau di bawah kuasa suamimu, maka luputlah engkau dari air pahit yang mendatangkan kutuk ini;
(20) tetapi jika engkau, padahal engkau di bawah kuasa suamimu, berbuat serong dan mencemarkan dirimu, oleh karena orang lain dari suamimu sendiri bersetubuh dengan engkau–
(21) dalam hal ini haruslah imam menyumpah perempuan itu dengan sumpah kutuk, dan haruslah imam berkata kepada perempuan itu–maka TUHAN kiranya membuat engkau menjadi sumpah kutuk di tengah-tengah bangsamu dengan mengempiskan pahamu dan mengembungkan perutmu,
(22) sebab air yang mendatangkan kutuk ini akan masuk ke dalam tubuhmu untuk mengembungkan perutmu dan mengempiskan pahamu. Dan haruslah perempuan itu berkata: Amin, amin.
(23) Lalu imam harus menuliskan kutuk itu pada sehelai kertas dan menghapusnya dengan air pahit itu,
(24) dan ia harus memberi perempuan itu minum air pahit yang mendatangkan kutuk itu, dan air itu akan masuk ke dalam badannya dan menyebabkan sakit yang pedih.
(25) Maka haruslah imam mengambil korban sajian cemburuan dari tangan perempuan itu lalu mengunjukkannya ke hadapan TUHAN, dan membawanya ke mezbah.
(26) Sesudah itu haruslah imam mengambil segenggam dari korban sajian itu sebagai bagian ingat-ingatannya dan membakarnya di atas mezbah, kemudian memberi perempuan itu minum air itu.
(27) Setelah terjadi demikian, apabila perempuan itu memang mencemarkan dirinya dan berubah setia terhadap suaminya, air yang mendatangkan sumpah serapah itu akan masuk ke badannya dan menyebabkan sakit yang pedih, sehingga perutnya mengembung dan pahanya mengempis, dan perempuan itu akan menjadi sumpah kutuk di antara bangsanya.
(28) Tetapi apabila perempuan itu tidak mencemarkan dirinya, melainkan ia suci, maka ia akan bebas dan akan dapat beranak.”
(29) Itulah hukum tentang perkara cemburuan, kalau seorang perempuan telah berbuat serong dan mencemarkan dirinya, padahal ia di bawah kuasa suaminya,
(30) atau kalau roh cemburu menguasai seorang laki-laki, sehingga ia cemburu terhadap isterinya; ia harus menghadapkan perempuan itu kepada TUHAN dan imam haruslah melaksanakan seluruh hukum ini kepada perempuan itu.
(31) Laki-laki itu akan bebas dari pada salah, tetapi perempuan itu haruslah menanggung akibat kesalahannya.

Dalil ini membuat kita bertanya-tanya: apakah jika air yang di campur dengan debu maka dapat membuat perut menjadi kembung dan pahanya menjadi kempis? Apakah debu memiliki kesaktian hingga dapat memilah antara seorang wanita yang tidak setia dg yang lainnya? Lalu bagaimana jika debu tersebut tercemari dengan bakteri atau yg lainnya?

Allah Maha Tahu Tentunya

Sabtu, 29 Januari 2011

Menjawab Tuhan Islam Hanyalah Zat

Pemfitnah Islam FFI Berkata :

Dzat dengan zat itu beda. Jika Allah.swt disamakan dengan zat, yg notabene adalah ciptaan-Nya sendiri, maka itu amat mustahil. Atom diciptakan oleh Allah.swt masa Dia sendiri “mencipta” dirinya dengan atom? Masuk akal nggak mobil diciptakan sama mobil? Makanya, pelajari dulu struktur linguistik bahasa Arab tentang Dzat. Baru lo buka wacana disini, tentunya dengan tujuan mencari fakta dan penjelasan, bukan offensive orientation!

Nah, itulah tugas anda untuk menjelaskan DZAT Allah kepada kami, secara linguistik , dan jangan lupa bawa literatur yang sahih. Kami non muslim tidak mengerti bahasa Arab Klasik kecuali Hillman, Murtad Mama, Noor, muslimpun tidak ada yang mengerti benar bahasa Arab Klasik.

Mohon penjelasannya, mudah mudahan saya berjumpa orang yang mengerti bahasa Arab Klasik dan dapat memberi pencerahan mengenai DZAT.

Apakah Dzat tersebut mempunyai kepribadian?
Apakah Dzat tersebut berbentuk RUH?
Apakah Dzat tersebut pernah menampakan diri?
Apakah Dzat tersebut berbentuk materi?
Apakah Dzat tersebut memiliki energi/power?
Apakah Dzat tersebut pernah membuktikan powernya(tanpa bantuan FPI) adalah POWER OF GOD?

Nih, ana ketemu alasan-alasan kenapa muslimer ga bisa menjelasin secara ilmiah apa itu dzat auloh
Larangan Berfikir tentang Dzat Allah

1. DALIL AL QUR’AN

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
” Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka “.(Q.S. Ali Imran : 190-191)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (Q.S. Yunus : 101)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.” (Q.S. Shaad : 27)

2. DALIL AS SUNNAH

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

” Berfikirlah tentang nikmat-nikmat Allah, dan jangan sekali-sekali engkau berfikir tentang Dzat Allah ” (Hadits hasan, Silsilah al Ahaadiits ash Shahiihah)

nih lagi: Kata dzat yang disandarkan pada Allah kita ketemukan pada sabda Nabi saw, “Tafakkaruu fi khalkillah walaa tafakkarua fi dzatihi” (= berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah tapi jangan berpikir mengenai DzatNya). pertanyaannya: darimana si momet itu mendapat istilah auloh itu dzat?
 
Muslim Menjawab :
Firman Allah subhanahu wata’ala :

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلبَصِيْرُ
( الشورى : 11 )
” Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia ( Allah ) , dan Dia Maha Mendengar , Maha Melihat ” . ( QS. As Syuuraa : 11 )

Maka kalau kita menyebut Dzatullah (Dzat Allah), tidak berarti dzat di sini sama dengan ciptaan-Nya (zat cair, zat gas, cat padat). Sama seperti ketika kita mengatakan bahwa Allah mendengar, bukan berarti mendengar seperti makhluknya dengan indera dengar (telinga misalnya).

Kata Dzat yang disandarkan pada Allah kita ketemukan pada sabda Nabi saw, “Tafakkaruu fi khalkillah walaa tafakkarua fi dzatihi” (= berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah tapi jangan berpikir mengenai DzatNya).

Berpikir tentang ciptaan Allah akan menyadarkan kita bahwa Allah itu ada; eksistensi Allah itu nyata.
Tapi jangan sampai kita berpikir tentang Dzat Allah atau sosok Allah. Mengapa? Kita tak akan pernah mampu.

Bukankah Dia Mutlak (Absolute). Tak terbatas oleh ruang dan waktu; termasuk tak terbatas oleh alam pikiran manusia. Sementara manusia serba relatif. Ambil contoh, mata kita hanya untuk melihat benda mati saja sudah tertipu; tongkat lurus yang tertancap di air jernih bukankah kelihatan patah?
Bagaimana mata yang relatif ini akan mampu melihat Dzatullah yang tak terbatas itu? Maka pengetahuan kita tentang Dzat Allah tidak lain sebatas informasi yang dia berikan kepada kita: bagaimana sifatNya, apa namaNya; apa kehendakNya, dan sebagainya. Semua itu diinformasikan Allah melalui Al Quran dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw.

Jika kita memaksakan diri untuk “mewujudkan” sosok tuhan dalam pikiran kita, pasti akan salah. Sebab, bukankah selama ini pengetahuan kita selalu berdasar persepsi yang menyandar pada apa saja yang pernah kita lihat?

Mengapa ada tuhan yang “diwujudkan” dengan empat tangan oleh para penganut agama pagan? Karena sang pewujud dipengaruhi oleh persepsi mereka bahwa tuhan itu berkuasa dan kekuasaan itu, seperti gambaran kekuasaan manusia, disimbolkan dengan tangan.

Jadi, kembali lagi yang dimaksud Dzatullah adalah wujud Allah, yang wujud itu tak mungkin bisa  digambarkan, atau didefinisikan oleh manusia.

Kata Dzat selalu dirangkai dengan sifat Kemahaan-Nya dipakai untuk menyebut kata ganti Allah SWT Pencipta Jagat Raya. Sedangkan hakikat Allah tidak dapat ditangkap dengan indera makhluk-Nya. Allah tidak  sama dengan zat-zat yang diciptakan-Nya.
“dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” (QS.Al-Ikhlas:4)
Seharusnya para kafir malu menuduh Allah itu berupa benda atau zat. Sebab dalam alkitab cetakan lama ( hehee… biasalah kitab sering diamandemen) Tuhan secara tegas digambarkan sebagai “zat”
“Maka oleh sebab kita dijadikan Allah, tiadalah patut kita menyangkakan ZAT ALLAH itu serupa dengan emas dan perak atau batu yang berukir dengan kepandaian dan akal manusia” (Kisah Para Rasul 17:29, Alkitab Terjemahan Lama, LAI Jakarta 1960)

Bahkan Tuhan dalam sejarah Bible digambarkan  dengan bentuk dan tingkah aneh-aneh dan tidak masuk akal, contoh:

-Tuhan turun ke bumi menjadi manusia, lalu duel dengan Nabi Yakub sampai Tuhan kalah (Kejadian 32:28). Hmm.. Tuhan ngapain duel dengan nabi segala?! kalah pula.
-Tuhan menjelma menjadi burung merpati yang terbang di atas sungai (Yohanes 1:32)
-Tuhan menjadi manusia Yesus yang dikejar tentara, tertangkap dan disiksa sampai mati di kayu salib (Yohanes 1:40, Matius 27:50, Markus 15:32, Lukas 23:46, Yohanes 19:30)
Alkitab menyebutkan Allah sebagai roh, perhatikan ayat ini:
“Allah itu roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:24)

Jika Allah itu roh, maka konsep Ketuhanan akan semakin tidak jelas dan sangat melecehkan Tuhan. Tuhan digambarkan dalam bentuk yang sangat hina.

“Bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita meliputi samudera raya, dan ROH ALLAH MELAYANG-LAYANG DI ATAS PERMUKAAN AIR” (Kejadian 1:2)
Hah… roh Tuhan melayang-layang….??

“Maka aku melihat ditengah-tengah tahta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tahta itu berdiri SEEKOR ANAK DOMBA SEPERTI TELAH DISEMBELIH, BERTANDUK TUJUH DAN BERMATA TUJUH, ITULAH KETUJUH ROH ALLAH YANG DIUTUS KE SEURUH BUMI” (Wahyu 5:6)

Sehina itukah bentuk roh Tuhan. Seharusnya mereka memikirkan sudah sempunakah konsep Ketuhanan dalam agama mereka sebelum mencari-cari cela Islam. Konsep Ketuhanan Allah dalam Islam sudah sangat mapan, tak ada lagi yang perlu dipermasalahkan bagi orang-orang yang berpikir.

Allah Maha Tahu Tentunya

Mengupas Zat Ketuhanan Trinitas

Seperti yang kita ketahui, didalam ajaran Kristen (kecuali saksi Yehovah dan Unitarian yg lain), Tuhan dikonsepkan menjadi 3 oknum. Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus. Dan ketiga-tiga oknum ini sehakikat dan satu dalam zat.

Dan sekali lagi, menurut ajaran Kristen (baik itu Katolik maupun Protestan) bahwa kata Anak pada anak Tuhan yang diperankan oleh Jesus alias Yahshua alias YAOH?SHUA hol-MEHUSHKH?Y alias ‘Isa al-Masih putra Maryam bukan hanya sebagai kiasan, namun dalam arti yang sebenarnya.

Oleh karena perkataan anak Tuhan disini digunakan dalam arti yang sebenarnya, maka perkataan “Bapa” disini harus juga digunakan pula dalam arti Bapa yang sesungguhnya. Dengan demikian terjadilah suatu hal yang mustahil ! Karena anak yang sebenarnya dari sesuatu, adalah mustahil akan memiliki suatu zat dengan Bapa yang sesungguhnya dari sesuatu itu juga. Sebab pada ketika zat yang satu itu disebut anak, tidak dapat ketika itu juga zat yang satu ini disebut sebagai Bapa.

Begitupula sebaliknya, yaitu pada ketika zat yang satu itu disebut sebagai Bapa, tidak dapat ketika itu kita sebut zat yang sama ini sebagai anak dari Bapa itu. Ketika kita zat yang satu ini kita sebut Bapa, maka dimanakah anak ?

Oleh karena mereka memiliki konsep pluralitas Tuhan dalam satu zat, maka disini telah menghadapi suatu dilema yang sukar. Tapi jika disebut zat Bapa lain dari zat anak, maka akan nyata pula bahwa Tuhan itu tidak Esa lagi tetapi sudah menjadi dua (dualisme keTuhanan).

Begitu pula dengan masalah oknum Trinitas yang ketiga, yang umumnya disebut sebagai Roh Kudus, menambah perbendaharaan oknum keTuhanan sehingga Tuhan memiliki tiga oknum yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga imbasnya pengakuan ke-Esaan Tuhan dalam satu zat akan sirna.

Roh Kudus digambarkan sebagai api, sebagai burung dan lain sebagainya. Dan oknum Roh Kudus ini seringkali turun, baik sebelum Yesus lahir, masa Yesus hidup ataupun masa-masa setelah kepergian Yesus sesudah kejadian penyaliban dibukit Golgotta. Kalau anda perhatikan apa yang tertulis di Alkitab mengenai Roh Kudus maka akan ada dapati suatu kenyataan bahwa:

Roh Kudus didalam Alkitab *tidak pernah* tampil sebagai suatu pribadi.
Pada saat Yesus dibabtis Roh Kudus hanya digambarkan seperti burung merpati.
Pada saat Roh Kudus turun pada hari Pentakosta, Roh Kudus digambarkan sebagai *lidah-lidah api*.
Kita perhatikan ayat tersebut:

KIS 2:3-4
Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Renungkanlah!
Adakah Allah itu bertebaran?
Adakah Allah itu hinggap pada murid-murid Yesus?
Adakah Allah itu memenuhi para murid?
Perhatikanlah, bahwa akibat dari *hinggapnya* Roh Kudus tersebut adalah: mereka menjadi mampu untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak dapat mereka lakukan.

Kemudian lihat ayat berikut:

MAT 3:11
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasutNya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Air, Roh Kudus dan Api digunakan untuk membaptis, apakah kita harus berfikir bahwa murid Yesus dibaptis dengan Allah? Dalam hal ini, Tuhan sudah terpecah kedalam tiga zat yang berbeda. Sebab jika tetap dikatakan masih dalam satu zat, maka pada ketika itu juga terjadilah zat Bapa adalah zat anak kemudian zat anak dan Bapa itu adalah juga zat Roh Kudus.

Sewaktu zat yang satu disebut Bapa, dimanakah anak ?
Dan sewaktu zat yang yang satu disebut sebagai anak, maka dimanakah Bapa serta Roh Kudus ?

Oleh sebab itu haruslah disana terdapat tiga wujud Tuhan dalam tiga zat yang berbeda. Sebab yang memperbedakan oknum yang pertama dengan oknum yang kedua adalah ‘keanakan’ dan ‘keBapaan’. Sedang anak bukan Bapa dan Bapa bukan anak. Jadi nyata kembali bahwa Tuhan sudah tidak Esa lagi. Oleh karena itulah setiap orang yang mau mempergunakan akal pikirannya dengan baik dan benar akan menganggap bahwa Kristen Trinitas, bukanlah termasuk dalam golongan agama yang mengEsakan Tuhan, selama ia masih mengajarkan Tuhan itu memiliki tiga oknum seperti yang dijelaskan diatas.

Dengan begitu, maka nyata sudah bahwa ajaran itu bertentangan dengan ajaran semua Nabi-nabi yang terdahulu yang mengajarkan bahwa Tuhan itu adalah Esa dalam arti yang sebenarnya. Adam tidak pernah menyebut bahwa Tuhan itu ada tiga, Abraham, Daud, Musa, Isa dan nabi-nabi sebelum mereka sampai pada Nabi Muhammad Saw juga tidak pernah mengajarkan keTritunggalan Tuhan.

Malah mereka semuanya adalah sederetan nabi-nabi yang telah susah payah, telah mengorbankan harga diri dan jiwa raganya demi menegakkan kalimah Tauhid, Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Tuhan yang satu, Tuhan yang bernama Allah (Swt).

Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan keturunannya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa serta Nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membedakan seorangpun di antara mereka dan kepadaNya lah kami menyerahkan diri”. (QS. Ali Imran 3:84)

Dalam sebuah Hadistnya, Rasulullah Saw bersabda :

“Nabi-nabi itu adalah bersaudara yang bukan satu ibu, ibunya bermacam-macam, namun agamanya satu.”
(HR. al-Saikhan dan Abu Daud)
Dalam satu studi banding antara AlQur’an plus Sunnah dan Bible yang meliputi Old Testament dan New Testament plus surat-surat kiriman jo riwayat perbuatan para Rasul (The Acts), apa yang diungkapkan Islam tentang ke-Esaan Allah mendapatkan satu titik temu.

Dalam kitab Ulangan 4:35 disebutkan :

“Kepada kalianlah dia itu ditunjuk, supaya engkau ketahui bahwa Y?OHU UL itulah ULH?M; tidak ada yang lain selain Dia.”
Ulangan 6:4

“Dengarlah oleh mu wahai Israel ! Sesungguhnya Y?OHU UL adalah Tuhan kita; dan Y?OHU UL itu satu adanya.”
Isaiah 45:21

“Dan tidak ada ULH?M lain selain Ku; hanya ada ULH?M sang penyelamat; Tidak ada siapapun beserta-Ku.”
Isaiah 45:22

“Ikutilah Aku, dan kalian akan diselamatkan, semua yang ada diujung dunia: bahwa Aku lah ULH?M dan tidak ada yang lain.”
Jeremiah 10:10,

“Namun, Y?OHU UL itulah ULH?M yang sebenarnya. Dia-lah ULH?M yang hidup dan penguasa yang sejati.”
Galatia 3:20

“Tetapi Y?OHU UL adalah satu”.
1 Timothy 1:17

“Sekarang menuju kepada penguasa abadi, tidak berkesudahan, tidak terlihat, hanyalah ULH?M yang bijaksana, menjadi kehormatan dan kemuliaan selama-lamanya.”
James 2:19

“Kamu mengimani bahwa hanyalah ada satu ULH?M, dan pun Setan mengimaninya … lalu menggeletar.”
YAOH?SHUA alias Jesus The Messias alias ‘Isa Almasih as, berulang kali menyatakan ke-Esaan Tuhan yang dalam bahasa Ibrani purbakala disebut dengan ULH?M.

John 17:3

“Dan inilah hidup yang abadi, bahwa mereka mengenal Engkau, ULH?M yang benar, dan al-masih yang telah Engkau utus.”
Mark 12:29

“Dan YAOH?SHUA menjawabnya, Hukum yang terutama adalah, dengarlah wahai Israel, adapun Y?OHU UL adalah Elohim kita, Y?OHU UL itu satu adanya.”
Kembali pada masalah konsep Tritunggal atau Trinitas, seperti yang diterangkan, ketiga Tuhan ini berbeda satu sama lain. 
Oknum yang pertama terbeda dengan Ke-Bapaan.
Oknum kedua terbeda dengan Keanakan yang menjadi manusia.
Dan oknum ketiga terbeda dengan keluarnya dari Allah Bapa dan dari Allah anak.

Perbedaan itu merupakan perbedaan yang hakiki, yaitu Bapa bukan anak dan anak bukan Roh Kudus. Apabila sesuatu menjadi perbedaan dan keistimewaan pada satu oknum, maka perbedaan dan keistimewaan itu harus ada pada zatnya. Misalnya, satu oknum memiliki perbedaan dan keistimewaan menjadi anak, maka zatnya harus turut menjadi anak.

Artinya zat itu adalah zat anak. Karena oknum tersebut tidak dapat terpisah daripada zatnya sendiri. Apabila perbedaan dan keistimewaan itu ada pada zatnya, maka ia harus adapula pada zat Allah, karena zat keduanya hanya satu.

Oleh karena sesuatu tadi menjadi perbedaan dan keistimewaan pada satu oknum maka ia tidak mungkin ada pada oknum yang lain. Menurut misal tadi, keistimewaan menjadi anak tidak mungkin ada pada oknum Bapa.
Apabila ia tidak ada pada oknum Bapa, maka ia tidak ada pada zatnya.

Apabila ia tidak ada pada zatnya, maka ia tidak ada pada zat Allah. Karena zat Bapa dengan zat Allah adalah satu. Dengan demikian terjadilah pada saat yang satu, ada sifat keistimewaan tersebut pada zat Allah dan tidak ada sifat keistimewaan itu pada zat Allah. Misalnya, anak menjadi manusia. Apabila anak menjadi manusia, maka zat Allah harus menjadi manusia karena zat mereka satu. Selanjutnya disebut pula bahwa Bapa tidak menjadi manusia. Dengan demikian berarti pula bahwa zat Allah tidak menjadi manusia. Maka pada saat zat Allah akan disebut menjadi manusia dan zat Allah tidak menjadi manusia, maka ini menjadi dua yang bertentangan dan mustahil akan dapat terjadi.

Konsep Tuhan Bapa, Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus hanya dapat dipelajari dan dapat diterima jika mereka mendefenisikannya sebagai 3 sosok Tuhan yang berbeda dan terlepas satu sama lainnya, dalam pengertian diakui bahwa Tuhan bukan satu atau Esa, melainkan tiga.

Jika betul Tuhan itu Esa dan Dia telah menjelma atau berinkarnasi menjadi manusia yaitu Jesus, tentu dilangit sudah tidak lagi ada Tuhan. Hal ini dapat kita bandingkan dalam cerita pewayangan, dimana Bathara Ismaya ketika dia berada dikahyangan ia adalah seorang Bathara (dewa), tetapi jika ia turun kebumi dan menjelma menjadi Semar sebagai panakawan Arjuna.

Dan apabila Bathara Ismaya ini menjelma menjadi Semar didunia, maka dikahyangan tidak lagi ada Bathara Ismaya itu. Dan jika dia berada di Kahyangan sebagai Bathara Ismaya, maka dibumi tidak ada Semar, sehingga para panakawan kehilangan Semar.

Lalu bisakah hal ini kita terapkan pada Jesus ? Sayangnya justru tidak bisa. Dimana Jesus ada didunia, maka dilangit Tuhan masih ada. Bahkan dalam beberapa pasal Bible nyata-nyata kita dapati bahwa Tuhan berbeda dengan Jesus dan berbeda pula dengan Roh Kudus yang dalam teologi Nasrani juga merupakan bagian dari Tuhan.

Sebagaimana juga yang kita ketahui, klaim pihak Kristen Trinitas bahwa Allah Bapa, Allah anak dan Allah Roh Kudus bersifat Kadim, Alpha dan Omega, tidak berawal dan tidak berakhir.
Tapi benarkah pendapat demikian ?

Kita tinjau dari Tuhan anak yang diperankan oleh Yesus saja pendapat yang demikian sudah bisa kita pentalkan. Yesus baru ada ketika dia dilahirkan oleh Siti Maryam atau dalam agama Kristen disebut sebagai Mariah. Sebelum Mariah melahirkannya, tidak pernah ada Tuhan yang bernama Yesus ini. Sebagaimana juga yang kita ketahui, pemahaman Trinitas mengajarkan bahwa Allah Bapa, Allah anak dan Allah Roh Kudus bersifat Kadim, Alpha dan Omega, tidak berawal dan tidak berakhir.

Tapi benarkah pendapat demikian ?

Kita tinjau dari Tuhan anak yang diperankan oleh Yesus saja pendapat yang demikian sudah bisa kita gugurkan. Yesus baru ada ketika dia dilahirkan oleh Siti Maryam atau dalam agama Kristen disebut sebagai Mariah. Sebelum Mariah melahirkannya, tidak pernah ada Tuhan yang bernama Yesus ini. Memang ada ayat yang konon kabarnya Yesus mengakui bahwa dia sudah ada sebelum Abraham ada, tapi benarkah demikian adanya ?

Siapakah nama beliau sebelum dilahirkan oleh Mariah dengan nama Yesus ?
Kemana gerangan Tuhan Yesus sebelum-sebelumnya ?
Ada dimana Tuhan Yesus ketika Adam diciptakan pertama kali ?
Ada dimana pula Tuhan Yesus ketika Abraham, Daud, Sulaiman, Musa diutus ?

Lanjut pemahaman kaum Trinitas ini, Allah bukannya barulah menjadi Bapa oleh kelahiran Yesus di Betlehem, melainkan sedari kekal, ia adalah juga Allah Bapa. Yesus bukanlah menjadi anak Allah pada saat kelahirannya di Betlehem, melainkan sedari kekal ia adalah anak Allah.

(Dr. G.C. Van Niftrik & Ds. B.J. Boland dalam bukunya Dogmatika masa kini halaman 151)

Mengenai hal ini harus kita ketahui bahwa akal manusia dapat membenarkan, Bapa yang sebenarnya harus lebih dahulu daripada anak yang sebenarnya. Akal manusia tidak dapat membenarkan anak lebih dahulu daripada Bapa atau anak bersama-sama ada dengan Bapa.

Apabila Allah Bapa telah terbeda daripada anak Allah dari kadim, maka anak Allah itu tidak dapat disebut ‘diperanakkan’ oleh Allah Bapa. Karena Allah Bapa dan anak Allah ketika itu sama-sama kadim, Alpha dan Omega, sama-sama tidak berpermulaan dan tidak ada yang lebih dahulu dan yang lebih kemudian wujudnya.
Apabila ia disebut diperanakkan, maka yang demikian menunjukkan bahwa ia terkemudian daripada Bapa.
Karena anak yang sebenarnya harus terkemudian daripada Bapanya yang sebenarnya.

Oleh karena itu ajaran Trinitas yang menyatakan bahwa anak dengan Bapa sama-sama kadim, alpha dan omega, sama-sama tidak berpermulaan dan tidak saling dahulu mendahului tidak akan masuk akal dan adalah suatu kejadian yang mustahil. Seterusnya ajaran Trinitas yang mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari sang Bapa dan sang anak (lihat : Pengakuan Nicea-Konstantinopel dalam buku Dogmatika Masa kini hal. 433), adalah juga ajaran yang tidak masuk akal.

Apabila Bapa telah terbeda dari kadim, anak telah terbeda dari kadim dan Roh Kudus telah terbeda dari kadim, maka ketiga-tiganya telah ada diluar dari kadim. Dengan demikian Roh Kudus tidak dapat disebut telah keluar dari sang Bapa dan sang anak, karena ia memang telah ada diluar dari kadim seperti Bapa dan anak telah ada diluar. Sesungguhnya, ajaran-ajaran seperti ini adalah tidak mungkin terjadi. Tuhan tidak akan merubah hukum yang telah dibuat olehNya sendiri, dan Allah tidak menyukai kekacauan (1 Korintus 14:33).
Segala sesuatu itu memiliki aturan permainan masing-masing, dan tidak akan ada perubahan dari hukum-hukum alam itu (sunatullah).

“Katakan: Dialah All?h yang Esa. All?h tempat bergantung. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada bagi-Nya kesetaraan dengan apapun.” (Qs. Al-Ikhlash 112:1-4)

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam agamamu, dan janganlah mengatakan tentang Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih, Isa putera Maryam itu, hanyalah Rasul Allah dan kalimah-Nya, yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan ruh daripada-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu katakan:”Tritunggal !”, Jangan teruskan. (Itu) lebih baik bagimu. Sungguh, Allah adalah Tuhan satu, Maha Suci Ia dari mempunyai anak, kepunyaan-Nya segala yang di langit dan segala yang di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung”. (Qs. An-Nisa’ 4:171)

Allah Maha Tahu Tentunya

Menjawab Mengapa Wajah Nabi Tidak Boleh di Lukis

Kenapa lukisan wajah asli Nabi Muhammad tidak ada?

jawaban simple-nya adalah : saat Nabi Muhammad SAW hidup, tidak ada seorang pun yang pernah melukis wajahnya, dan juga kamera foto belum lagi ditemukan.
  
Jadi itulah sebenarnya duduk masalahnya. Dan dengan masalah itu sebenarnya kita harus bangga. Sebab keharaman menggambar wajah nabi SAW justru merupakan bukti otentik betapa Islam sangat menjaga ashalah (originalitas) sumber ajarannya.

Larangan melukis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait dengan keharusan menjaga kemurnian ‘aqidah kaum muslimin. Sebagaimana sejarah permulaan timbulnya paganisme atau penyembahan kepada berhala adalah dibuatnya lukisan orang-orang sholih, yaitu Wadd, Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasr oleh kaum Nabi Nuh ‘alaihis salam. Memang pada awal kejadian, lukisan tersebut hanya sekedar digunakan untuk mengenang kesholihan mereka dan belum disembah. Tetapi setelah generasi ini musnah, muncul generasi berikutnya yang tidak mengerti tentang maksud dari generasi sebelumnya membuat gambar-gambar tersebut, kemudian syetan menggoda mereka agar menyembah gambar-gambar dan patung-patung orang sholih tersebut.

Melukis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dilarang  karena bisa membuka pintu paganisme atau berhalaisme baru, padahal Islam adalah agama yang paling anti dengan berhala.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمَّا اشْتَكَى
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَتْ بَعْضُ نِسَائِهِ
كَنِيسَةً رَأَيْنَهَا بِأَرْضِ الْحَبَشَةِ يُقَالُ لَهَا مَارِيَةُ
وَكَانَتْ أُمُّ سَلَمَةَ وَأُمُّ حَبِيبَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَتَتَا أَرْضَ الْحَبَشَةِ فَذَكَرَتَا مِنْ حُسْنِهَا وَتَصَاوِيرَ
فِيهَا فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ أُولَئِكِ إِذَا مَاتَ مِنْهُمْ
الرَّجُلُ الصَّالِحُ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا ثُمَّ صَوَّرُوا
فِيهِ تِلْكَ الصُّورَةَ أُولَئِكِ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ

“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata : Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, sebagian isteri beliau menyebut-nyebut sebuah gereja yang mereka lihat di negeri Habasyah yang disebut dengan Maria. Ummu Salamah dan Ummu Habibah radhiyallahu‘anhuma pernah mendatangi negeri Habasyah, mereka menyebutkan tentang kebagusannya dan gambar-gambar yang ada di dalamnya. Maka beliau pun mengangkat kepalanya, lalu bersabda :“Itulah orang-orang yang bila ada orang sholih di antara mereka yang mati, mereka membangun masjid di atas kuburannya kemudian membuat gambar-gambarnya. Itulah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhari )

Demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela kelakuan orang-orang ahli kitab yang mengkultuskan orang-orang sholih mereka dengan membuat gambar-gambarnya agar dikagumi lalu dipuja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menyerupai mereka :

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka.” ( HR. Abu Dawud )

Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا
أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ

“Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhori )

Itulah sebab utama kenapa Umat Islam bersikeras melarang melukis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu dalam rangka menjaga kemurnian ‘aqidah tauhid. Masih banyak sebab yang lainnya dari larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya penggambaran diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan membuka peluang untuk perbuatan penistaan terhadap pribadi beliau. Sebagaimana seseorang yang benci kepada orang lain, namun karena tidak mampu melampiaskan kebenciannya secara langsung, mereka lantas membuat serentetan penistaan terhadap gambar atau foto orang yang dia benci. Apakah akan dia ludahi atau dia injak-injak atau dia sobek-sobek atau dia bakar atau dibikin ka rikatur yang bernuansa pelecahan, dan sebagainya.

Dengan tidak dilukisnya gambar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak mungkin seseorang yang kafir atau fasiq mampu membuat gambaran wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena hanya orang-orang yang benar imannya saja yang bisa melihat beliau :

مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا
يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي

“Barangsiapa melihatku di dalam mimpinya, sesungguhnya dia benar-benar melihatku, karena syetan tidak mungkin menyerupai bentukku.” ( HR.Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud Ibnu Majah dan Ahmad )

Dalam salah satu riwayat Al-Bukhari ada tambahan :

وَرُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ
النُّبُوَّةِ

“Dan mimpi seorang mu’min adalah seperempat puluh enam bagian dari kenabian.”

Bila demikian keadaannya maka tidak mungkin seorang fasiq apalagi kafir bisa tahu wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Andai mereka bermimpi suatu sosok manusia yang mengaku-aku sebagai Nabi Muhammad saw maka dapat dipastikan bahwa sosok itu adalah syetan. Karena meski tidak mungkin menyerupai bentuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi syetan bisa saja mengaku-aku sebagai Rasulullah. Lalu bagaimana kita mengetahui kalau sosok yang mengaku Rasulullah di dalam mimpi kita adalah benar-benar asli Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Caranya adalah dengan dicocokkan dengan hadits-hadits syamail yang shohih, yaitu hadits-hadits yang bertutur tentang ciri-ciri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Ada pun karikatur yang digambar oleh orang-orang kafir dan mu-nafiq adalah kebohongan, karena bagaimana mungkin mereka bisa menggambar wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan untuk melihatnya saja mereka tidak mungkin bisa ?!!! Maka yakinlah bahwa apa yang mereka lukis dan apa yang mereka bikin karikaturnya pasti bukan Rasulullah SAW

Keharaman untuk menggambar nabi Muhammad SAW dan juga nabi-nabi yang lain, oleh para ulama ditetapkan berdasarkan kemustahilan untuk memastikan bahwa gambar itu benar-benar yang sebenarnya. Mengingat tidak ada satu orang pun orang di dunia ini yang tahu wajah para nabi. Karena tidak satu pun yang saat para nabi itu hidup yang hingga sekarang ini masih hidup.

Semua lukisan dan gambar tentang para nabi itu 100% bukan wajah mereka. Dan menurut para ulama, kalau pun gambar-gambar itu dilukis, sama sekali bukan gambar nabi, melainkan hayal dan imajinasi pelukisnya.
Seandainya yang digambar itu hanya orang biasa yang bukan nabi, mungkin masalahnya tidak serumit kalau yang digambar itu nabi. Menggambar atau melukis wajah seorang nabi adalah sebuah kerumitan tersendiri dari segi hukum. Mungkin anda bertanya, mengapa harus jadi rumit? Bukannah tujuan menggambar nabi itu baik, yaitu agar lebih mendekatkan kita kepada sosok nabi itu?

Ya, masalahnya menjadi rumit lantaran seorang nabi adalah pembawa risalah resmi dari Allah. Maka bukan hanya pembicaraannya saja yang jadi ukuran, tetapi semua tindak tanduk dan bahkan hingga masalah wajah dan potongan tubuhnya, adalah bagian utuh dari risalah itu.

Penggambaran wajah dan tubuh seorang nabi, sedikit banyak sangat berpengaruh kepada esensi syariat yang disampaikannya. Mengingat di kemudian hari setelah wafatnya para nabi itu, banyak orang yang berdusta tentang nabi. Baik dusta tentang perkataannya, perbuatannya, taqrirnya (sikap), termasuk berbohong tentang kondisi fisiknya.

Dan perbuatan berbohong atas apa yang apa yang dibawa oleh seorang nabi merupakan dosa yang amat serius. Ancamannya tidak tanggung-tanggung, yaitu kedudukan di dalam neraka.

“Siapa yang berbohong tentang aku secara sengaja, maka hendaklah dia menyiapkan tempatnya di neraka”. (HR Bukhari Muslim)

Dengan berdasarkan hadits ini, maka para ulama sepakat untuk mengharamkan gambar nabi Muhammad SAW, juga gambar para nabi yang lain. Mengingat  tidak ada seorang pun manusia yang hidup di zaman ini yang pernah melihat wajah nabi Muhammad SAW dan juga nabi lainnya. Dari mana lukisan nabi itu didapat, kalau bukan dari hayal dan imajinasi? Hayal dan imajinasi pada hakikatnya adalah kebohongan, meski niatnya mungkin baik.

Kita bisa simpulkan bahwa haramnya menggambar wajah seorang nabi, bukan semata-mata karena ditakutkan bahwa gambar akan menghina nabi, melainkan masalah keaslian dan kejujuran gambar itu sendiri. Bahwa tidak ada kebenaran dalam gambar itu dan gambar itu bukan gambar nabi. Seharusnya masalah ini juga berlaku buat para shahabat nabi, para tabi’in dan atba’ut tabiin. Mengingat keagungan dan ketinggian kedudukan mereka dalam agama ini.

Ada satu ajaran yg ditinggalkan oleh ummat Kristen, ajaran itu ialah LARANGAN IBADAH MENGGUNAKAN PATUNG & GAMBAR.

Padahal sangat jelas bahwa Nabi Isa a.s. melarang membuat PATUNG & GAMBAR. Ini bukan KATA SAYA, bukan KATA TELEVISI, bukan KATA MASS MEDIA, tapi kata KITAB, bukti terkuat sebuah agama yg dipercayai sebagai KATA TUHAN.

Di dalam Alkitab Kristen cukup banyak larangan Allah untuk membuat berupa patung atau berhala atau sejenisnya, terlebih lagi sujud menyembah dihadapan patung atau berhala tersebut. Namun kenyataan, hampir setiap gereja justru banyak sangat patung & gambar yg “dipercayai” sebagai gambar Jesus & Maria. Lebih parah lagi karena Patung & gambar itu digunakan untuk ibadah, beberapa gereja mengajarkan untuk sujud dihadapan patung Jesus.

Hampir di setiap ruang rumah umat Kristen pula paling kurang dipajang gambar wajah Yesus bersama ibunya Maria. Dan umumnya mereka sangat menghormati patung atau gambar atau lukisan wajah YEsus dan Ibunya Maria. Dan mereka lazimnya jika berdoa selalunya menghadap pada gambar makhluk ciptaan Allah itu.

Bahkan mereka lebih khusyuk berdoa atau memohon sesuatu bila menghadapkan wajah mereka ke patung atau gambar maupun lukisan tersebut. Padahal sangat jelas Allah dalam Alkitab mereka sendiri melarang membuat apalagi menyembah ke hadapan patung tsb.

Keluaran 20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yg ada di bumi di bawah, atau yg ada di dalam air di bawah bumi.20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Ulangan 4:23 Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang oleh TUHAN, Allahmu, dilarang kauperbuat.
Imamat 26:1 “Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

Umat Kristen sering berkata bahwa itu semua ialah ayat Taurat & Kitab para Nabi dalam Perjanjian Lama yg sudah tidak berlaku lagi karena Jesus telah menebusnya dengan mati ditiang salib & Perjajian Lama itu telah ditukar dengan Perjanjian Baru yaitu “Injil”. Pernyataan umat Kristen ini sama sekali tidak betul karena Jesus sama sekali tak menghapus setitik kecil pun dari hukum Taurat & kitab para Nabi

Matius 5:17. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya SELAMA BELUM LENYAP LANGIT DAN BUMI INI, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Lukas 16:17 LEBIH MUDAH LANGIT & BUMI LENYAP dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.
Dan bahkan Jesus sendiri pun melarang patung & gambar digunakan dalam ibadah, ini ayatnya:
Yohanes 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”

Setidaknya dari ayat diatas, dapat kita ambil kesimpulan:
1. Jesus mengajarkan menyembah pada ALLAH, bukan menyembah dirinya
2. Jesus mengajarkan kita harus menyembah ALLAH dalam roh, bukan dalam wujud, bukan dalam bentuk. Tidak ada yg tahu wujud ALLAH!
3. Jesus mengaku dirinya bukan ALLAH, kerana ia berwujud, dapat dilihat.
4. Jesus melarang penyembahan selain pada ALLAH
5. Jesus melarang guna patung dan gambar atau wujud lain dalam menyembah kepada ALLAH.
Jika memang Jesus itu Tuhan & jika memang Jesus itu menyuruh guna patung & gambar dalam beribadah, tentu paling kurang ayatnya seperti ini:

23. Penyembah-penyembah yg benar akan menyembahku dalam patungku & gambarku, sebab aku menghendaki penyembah-penyembah demikian.
24. ALLAH/Jesus itu wujud manusia & barang siapa menyembahku, harus menyembahku dalam wujud patungku atau gambarku.

Perintah Allah yg jelas sangat, tegas sangat & keras sangat ini sama sekali tak diamalkan oleh hampir smua umat Kristen. Bahkan mereka dengan bangga dengan patung dan gambar Jesus serta ibunya Marry. Sering pula mereka gunakan gambar Jesus atau Marry sebagai wallpaper kat telfon bimbit/mobile, iphone, PDA atau desktop pc.

Dari sini saja kita dapat melihat bahwa larangan membuat patung & sujud menyembah kepada patung tersebut justru yang mengamalkan adalah Umat Islam. Makanya dimanapun kita jumpai rumah setiap umat Islam, tidak akan pernah kita temukaan patung atau gambar wajah Muhammad. Ini berarti yang mengamalkan ayat Alkitab itu ialah Umat Islam. Ajaran yg telah hilang ini dimurnikan lagi oleh Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW dalam Qur’an:

Qs.6 An’aam:74. Dan di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”

Qs. 21 Al-Anbiya:52. Ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Patung-patung Apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?”

Qs. 20 Thaahaa:89. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan (kerugian) kepada mereka dan tidak kemanfaatan?

Qs. 14 Ibrahim:35. Dan, ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. 36. Ya Tuhanku, Sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, Maka Barangsiapa yang mengikutiku, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golonganku, dan Barangsiapa yang mendurhakai Aku, Maka Sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dan masih banyak lagi ayat Qur’an yg melarang menggunakan patung/gambar meski cuma dipasang saja, terlebih lagi digunakan untuk beribadah. Jika memang kita semua mencintai Nabi Isa a.s. maka sebaiknya segala perintahnya kita jalankan & segala larangan kita tinggalkan. Jangan ada lagi wujud Tuhan dalam patung atau gambar. Dan terbukti yang menjauhi larangan menggunakan patung & gambar makluk ini ialah kami, Umat Islam, sedang umat Kristen malah melanggar apa yg dilarang oleh ALLAH, Para Nabi terdahulu & Nabi Isa a.s. sendiri dalam Perjanjian Lama & Perjanjian Baru. Orang Kristen sering sekali mencemooh umat Islam adalah anti kristus, dalam hal ini penentang ajaran Yesus, but let’s see who is the real antichrist?!

Allah Maha Tahu Tentunya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...